Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Bayi di bawah lima tahun (balita) yang terpapar asap rokok memiliki peluang 5,5 persen mengalami tengkes atau stunting.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan RI Maria Endang Rusmiwi dalam Konferensi Pers Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Senin (29/5/2023).

"Penelitian Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia pada 2018 menemukan, balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kilogram lebih kurang dari anak-anak yang tumbuh tanpa orang tua perokok," kata Maria, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: HUT Ke-3, Indonesian Gastronomy Community Angkat Isu Pangan Lokal hingga Stunting

Maria mengatakan, di Indonesia saat ini terdapat 70,2 juta orang dewasa yang merokok. Dari jumlah itu, 65,5 persen di antaranya adalah pria.

"Itu artinya, ada sepertiga balita di Indonesia berpotensi terpapar rokok, lalu berat badan menjadi kurang dibandingkan mereka yang tidak terpapar rokok sehari-hari di keluarganya," paparnya.

Endang mengajak para pria, khususnya bapak-bapak, untuk berkontribusi pada program penurunan angka stunting dengan cara mengalihkan belanja rokok kepada kebutuhan protein untuk pertumbuhan anak.

Baca juga: Posyandu Perlu Diperkuat Demi Tangani Stunting

Menurut Endang, pengeluaran belanja rokok di rumah tangga berada pada peringkat kedua terbesar atau setara tiga kali lipat lebih tinggi dari biaya kebutuhan protein anak.

Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey (GATS), uang di rumah tangga yang dipakai untuk belanja rokok berkisar rata-rata Rp 382.000 per bulan.

Dia menyarankan agar struktur keuangan rumah tangga dilakukan evaluasi berdasarkan skala prioritas agar belanja rokok dialihkan untuk membeli protein hewani yang diperlukan anak untuk tumbuh kembang optimal anak.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Target Stunting 14 Persen Tercapai 2024

"Ini fokus kami, karena angka stunting di Indonesia masih relatif tinggi menurut kategori WHO maksimal 20 persen populasi. Indonesia masih 21 persen, kalau 30 persen balita berpotensi terpapar rokok di rumah tangga, ini jadi salah satu hambatan dalam menurunkan stunting," katanya.

Endang menuturkan, upaya tersebut juga sejalan dengan tema peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 yang mengusung tema "Kami Butuh Makanan, Bukan Rokok".

Peringatan Hari Tanpa Tembakau sekaligus menjadi peluang bagi bapak-bapak berperan menurunkan angka stunting nasional, kata Endang.

"Saat ini ada 65,5 persen pria merokok bisa berkontribusi untuk cegah stunting, gunakan uangnya untuk beli telur, daging ayam, dan lainnya," katanya.

Baca juga: Dexa Edukasi Bidan Turunkan Angka Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau