Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2023, 14:07 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Dexa Medica Group yang bergerak di bidang kesehatan melakukan kegiatan edukasi untuk para bidan demi menurunkan angka stunting.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Kondisi macam ini mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak

Pada kegiatan ini, Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah.

"Kami melihat bidan adalah provider penting untuk menurunkan prevalensi stunting," kata pimpinan Dexa Medica V. Hery Sutanto, Minggu (21/5/2023).

Mengacu data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional ada pada angka 21,6 persen.

Baca juga: Penanganan Stunting Tidak Boleh Berhenti meski Presiden Berganti

Pencapaian pada 2022 sama artinya dengan penurunan 2,8 persen pada 2021 atau posisi 24,4 persen. Semakin kecil angka prevalensi stunting nasional, semakin besar sebuah negara kian bebas dari stunting.

Prevalensi stunting Nasional adalah jumlah keseluruhan permasalahan stunting yang terjadi pada waktu tertentu di sebuah negara.

Herry mengungkapkan alasan memilih Wonosobo sebagai wilayah edukasi. Hal ini karena penurunan angka stunting termutakhir di Kabupaten Wonosobo adalah 5,4 persen.

Sementara, penurunan angka stunting terkini dalam skala Nasional hanya 2,8 persen.

Oleh karena itu, Perusahaan fokus pada edukasi untuk para bidan dengan pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Herry memastikan Dexa mendukung edukasi ini melalui penyediaan produk HerbaAsimor sebagai suplemen herbal dari daun katuk peningkat kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI).

Tak hanya itu, Dexa juga memberikan sokongan di bidang teknologi untuk penekanan angka prevalensi stunting adalah dengan ketersediaan aplikasi digital Teman Bumil.

Sejak peluncuran perdana pada 2017, Teman Bumil sudah memiliki 3,7 juta pengguna.

"Aplikasi ini memfasilitasi para bidan agar mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” pungkas Herry.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau