Langkah selanjutnya adalah mereka mencacah sampah plastik menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian dipanaskan menggunakan mesin berbasis uap yang telah dipatenkan oleh ByFusion.
Kemudian, cacahan sampah tersebut dilebur menjadi balok berukuran 40 sentimeter x 20 sentimeter x 20 sentimeter dengan berat masing-masing 10 kilogram.
Uniknya, metode ini tidak memerlukan bahan kimia dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang 41 persen lebih sedikit dari pembuatan balok beton biasanya.
Sementara untuk kualitas, ByBlock diklaim tahan retak atau hancur. Ini bisa digunakan untuk membangun dinding penahan, dinding suara, gudang, terasering dan lansekap.
Untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan dengan jangkauan yang lebih luas, ByFusion juga mengolah limbah perusahaan, pemerintah, kota dan perusahaan.
Baca juga: Emirates Daur Ulang Lebih dari 500.000 Kilogram Plastik Sepanjang 2022
Tujuannya adalah untuk bisa bermitra dan melisensikan mesin pembuat ByBlock mereka.
Pihak ByFusion juga mengeklaim bahwa inovasi mereka selain mampu mengurangi penumpukan sampah, juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur dan merevitalisasi lingkungan.
ByFusion berharap mampu mendaur ulang sebanyak 100 juta ton sampah plastik, baik yang dapat didaur ulang maupun tidak dapat didaur ulang pada tahun 2030.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya