Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPemuda menjadi tumpuan penting untuk mengubah masa depan sekaligus menyambut era energi bersih.

Hal tersebut mengemuka dalam bincang santai antara lembaga think tank energi Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan Kpop4Planet dalam Twitter Space pada Senin (5/6/2023).

Kpop4Planet, selain menjadi wadah penikmat musik Kpop, turut mengusung upaya untuk melawan krisis iklim.

Baca juga: Kali Pertama, Investasi Energi Bersih 2023 Bakal Lampaui Minyak Fosil

Aktivis Kpop4Planet Nurul Sarifah menyampaikan, pemuda harus mulai awas, terutama dengan adanya dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

“Di tahun saya lahir, hitungan partikel karbon dioksida di udara (parts per million/ppm) mencapai 368 ppm sementara sekarang sudah mencapai 416 ppm,” kata Nurul.

“Sedih untuk membayangkan bahwa seumur hidup kita harus merasakan kualitas udara yang tidak baik, dan bahkan akan memburuk jika kita terus menggunakan PLTU baru atau tidak memulai transisi energi,” sambungnua Nurul.

Ke depan, Kpop4Planet berharap bahwa salah satu pabrikan mobil Korea Selatan tidak lagi berencana untuk membangun PLTU baru sebesar 1,1 gigawatt (GW) untuk menambang aluminum mereka selagi menunggu tenaga hidro yang baru mulai digunakan pada 2029.

Baca juga: Indonesia Timur Punya Potensi Energi Terbarukan Jumbo, Investasi Bisa Capai 40 Miliar Dollar AS

Nurul memaparkan, sama seperti penggemar musik lain, penggemar Kpop juga ekspresif dalam mengungkapkan kegemarannya.

Sehingga, perjuangan ini tidak terbatas pada penggemar Kpop saja.

Sementara itu, Peneliti Senior IESR Raditya Wiranegara mengatakan bahwa kenaikan temperatur global saat ini sudah mencapai 1,1 derajat celsius dari ambang batas 1,5 derajat celsius yang berpotensi menimbulkan bencana.

Untuk menjaga kenaikan suhu tidak melampaui 1,5 derajat celsius, diperlukan pengurangan emisi sekitar 19 gigaton 27 gigaton.

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Jawa Tengah

Pengurangan ini bisa dimulai dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sebagaimana dilansir dari situs web IESR.

“Pengakhiran operasional PLTU bisa mengikuti jadwal yang kompatibel dengan peta jalan IPCC (Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim),” kata Raditya.

Raditya menuturkan, pada tahap pertama perlu memensiunkan 9,2 GW PLTU batu bara, dilanjutkan dengan pemensiunan 21 GW PLTU di periode berikutnya.

“Sehingga di 2045 bisa memensiunkan 12 GW. Selain itu, perlu dipikirkan juga pembangkit yang akan menggantikan dan proses pembangunannya sehingga tetap memenuhi kebutuhan energi. Kuncinya ada di perencanaan,” ungkap Raditya.

Baca juga: Laporan Keberlanjutan 2022 Antar Multi Bintang Dekati 100 Persen Energi Terbarukan

Di satu sisi, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil menimbulkan konsekuensi ekonomi, salah satunya ketenagakerjaan.

Selain itu, biaya terbesarnya terletak pada keperluan pendanaan yang besar.

Di akhir diskusi, Raditya dan Nurul meyakini pemuda mempunyai kemampuan dalam mengubah masa depan.

Raditya menekankan perlunya generasi muda untuk terus mempertahankan semangat dan mengasah kemampuan untuk mempersiapkan diri untuk menyambut era energi bersih.

Sementara, Nurul mengatakan bahwa generasi muda bisa mencari gerakan iklim yang sesuai dengan minat mereka masing-masing.

Keduanya berharap, pemerintah dapat segera membuat peta jalan untuk memensiunkan PLTU dan suara pemuda juga didengar dalam keinginannya untuk bumi yang lebih asri.

Baca juga: Kejar Nol Emisi Karbon 2060, Revisi Kebijakan Energi Nasional Digenjot

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau