KOMPAS.com – Dewan Energi Nasional (DEN) tengah menggenjot revisi kebijakan energi agar sesuai dengan target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.
Anggota DEN Satya Widya Yudha menyampaikan, asumsi pertumbuhan ekonomi di dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) cukup tinggi sehingga perlu penyesuaian.
Untuk diketahui, KEN tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014.
Baca juga: Perusahaan Kelapa Sawit TSE Group Terapkan SBTi, Dukung Nol Emisi 2060
Dalam KEN, pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional minimal 23 persen pada 2025 dan minimal 31 persen pada 2050.
Sedangkan porsi batu bara dalam bauran energi nasional ditargetkan turun menjadi minimal 30 persen pada 2025 dan minimal 25 persen pada 2050.
Sementara porsi minyak bumi dalam bauran energi nasional ditargetkan turun menjadi minimal 25 persen pada 2025 dan minimal 20 persen pada 2050.
“Pembaruan KEN ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan energi yang tangguh dan dekarbonisasi untuk mencapai NZE pada 2060 dengan tetap menjaga keamanan pasokan dan keterjangkauan harga energi,” kata Satya dalam audiensi dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Edukasi Emisi Rendah Karbon, Toyota Gelar Program Jelajah Hijau
Satya mengatakan bahwa terdapat beberapa strategi transisi energi di Indonesia menuju NZE 2060, sebagaimana dilansir dari situs web DEN.
Strategi tersebut contohnya adalah mengendalikan pertumbuhan penduduk untuk meminimumkan konsumsi energi dalam jangka panjang, konservasi energi, efisiensi energi, diversifikasi sumber energi dan pemanfaatan teknologi rendah karbon.
Anggota DEN lainnya, Musri Mawaleda juga mengungkapkan bahwa Jawa Timur bisa menjadi contoh bagi daerah lain khususnya dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
“Bisa kita lihat implementasi RUED di Jawa Timur ini sudah sangat baik,” ucap Musri.
Baca juga: Emisi Karbon Dioksida Catatkan Rekor Tertinggi pada 2022
As Natio Lasman yang juga anggota DEN meminta agar daerah-daerah lain turut aktif untuk melakukan transisi energi menuju NZE.
“DEN dengan senang hati akan membantu dan mendampingi setiap daerah untuk melakukan perencanaannya,” ucapnya.
Di sisi lain, Khofifah menuturkan bahwa untuk penyelamatan lingkungan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur rutin menanam pohon bakau.
“Program penanaman mangrove (bakau) di Jawa Timur selain untuk penyelamatan lingkungan kawasan pantai dari abrasi air laut, juga mampu berperan dalam upaya pencapaian transisi energi dalam hal penurunan emisi, mengingat kemampuan tanaman mangrove menyerap emisi karbon,” kata Khofifah.
Baca juga: Mengenal Emisi Gas Rumah Kaca yang Sumbang Laju Pemanasan Global
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya