Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Kompas.com - 04/07/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Istilah pemanasan global dan perubahan iklim kerap digaungkan dan dipakai untuk menunjukkan ancaman yang dihadapi planet Bumi dan seisinya.

Pemanasan global dan perubahan iklim kerap dipakai silih berganti dan sama-sama merupakan dampak terhadap Bumi yang kini semakin mengkhawatirkan.

Meski terkesan mirip, pemanasan global dan perubahan iklim ternyata memiliki perbedaan besar.

Baca juga: Darat dan Lautan Catatkan Rekor Terhangat, Upaya Perlawanan Pemanasan Global Dipertanyakan

Dilansir dari situs web National Oceanic and Atmospheric Administration AS (NOOA), perubahan iklim adalah perubahan pola iklim sebagai akibat dari aktivitas manusia yang berlebihan.

Contoh perubahan iklim adalah seperti mencairnya gletser, badai hujan yang lebih lebat, atau kekeringan yang lebih sering.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Sedangkan pemanasan global hanya mengacu pada kenaikan suhu permukaan Bumi.

Dengan kata lain, pemanasan global adalah salah satu gejala dari masalah yang jauh lebih besar dari perubahan iklim.

Dilansir dari situs web National Aeronautics and Space Administration (NASA), berikut perbedaan lebih lengkap antara pemanasan global dan perubahan iklim.

Baca juga: Eropa Jadi Benua yang Menghangat Paling Cepat karena Pemanasan Global

Pemanasan global

Pemanasan global mengacu pada permukaan bumi yang semakin panas dalam jangka panjang yang diamati sejak periode pra-industri antara tahun 1850 hingga 1900.

Pemanasan global terjadi karena berbagai aktivitas manusia yang berlebihan, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Semakin banyak emisi GRK yang lepas ke atmosfer, semakin banyak pula panas matahari yang terperangkap di dalam Bumi.

Sejak periode pra-industri, berbagai aktivitas manusia diperkirakan telah meningkatkan suhu rata-rata Bumi di atas 1 derajat celsius.

Makin panasnya suhu Bumi saat ini merupakan hasil dari aktivitas manusia sejak 1950-an dan berlangsung dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama ribuan tahun.

Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?

Perubahan iklim

Ilustrasi perubahan iklim.SHUTTERSTOCK/PARABOL STUDIO Ilustrasi perubahan iklim.

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola fenomena alam, mulai dari iklim lokal, regional, hingga global.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau