KOMPAS.com – Kehadiran bahan bakar minyak (BBM) baru jenis bensin kemungkinan segera terwujud. BBM baru tersebut akan memiliki angka oktan (RON) minimal 95 dengan campuran 5 persen bioetanol.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan spesifikasi berupa standar dan mutu untuk RON 95 dengan campuran 5 persen bioetanol.
Spesifikasi BBM baru tersebut tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Minyak dan Gas Bumi Nomor 252.K/HK.02/DJM/2023.
Baca juga: Mengenal BBM Baru, Pertamax Green RON 95 dan Harganya...
BBM RON 95 memiliki angka oktan di atas Pertamax dengan RON 92 dan di bawah Pertamax Turbo dengan RON 98.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, kepdirjen tersebut menjadi landasan spesifikasi BBM RON 95 dengan campuran bioetanol.
“Spesifikasinya ditetapkan sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Kepdirjen tersebut. Salah satunya diatur angka oktana (RON) minimal 95,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/7/2023).
Campuran bioetanol yang akan dipakai dalam BBM RON 95 tersebut terbuat dari bahan baku molase tebu dan singkong.
Baca juga: Pertamax RON 95 Ramah Lingkungan Segera Dijual, Harga Lebih Murah dari Pertamax Turbo
BBM terbaru tersebut sedianya akan diluncurkan oleh PT Pertamina (Persero) pada akhir Juli. Namun, belum dijelaskan kapan tanggal pastinya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, uji coba produk BBM baru tersebut akan mulai diberlakukan pada Juli tahun ini.
Dadan mengatakan, Kementerian ESDM sudah melakukan kajian sejak 2008 untuk memastikan pencampuran antara BBM dengan bioetanol bisa berjalan.
“Kita sudah lama supaya itu bisa berjalan, dari tahun 2008 sudah mulai ada kajian uji coba, dan sempat berjalan namun keekonomian tidak masuk, kemudian berhenti,” kata Dadan dalam acara Pertamina Research & Innovation Day pada 22 Juni.
Baca juga: Campur Pertamax dan Bioetanol, Pertamina Bakal Jual BBM RON 95
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pengembangan bioetanol sebagai campuran BBM akan memiliki dampak yang baik.
“Ini sesuatu yang bagus dan sudah ada contohnya di beberapa negara tropis seperti di Brasil,” kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/7/2023).
Menurut Arifin, pengembangan bahan bakar baru harus melalui serangkaian tahapan dan pengujian agar tergambar kelayakan untuk diproduksi secara massal.
Selain itu, potensi pengembangan bioetanol di Indonesia juga besar karena memiliki lahan yang luas.
“Uji coba dulu respons dari masyarakat baik atau tidak kemudian kualitasnya bagus atau tidak dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu. Dan jika sudah skala besar, kita akan bangun industrinya. Pasti kita harus menuju ke sana karena kita masih punya lahan yang luas,” lanjutnya.
Baca juga: Pemerintah Berencana Kembangkan Bioetanol untuk Campuran BBM
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya