KOMPAS.com - Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Mal Hidayatullah (Laznas BMH) menjadi salah satu narasumber "Diskusi dan Bedah Program Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia" yang diadakan Gerakan Kemitraan Dunia Usaha, di Menara Kompas, Jakarta (3/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Laznas BMH memaparkan beberapa praktik baik penanganan stunting dan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem yang telah dilakukannya, seperti di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dan berbagai wilayah lain di Indonesia.
"Alhamdulillah Laznas BMH terdepan dalam diskusi ini. Maksudnya kita dapat kesempatan presentasi pertama. Dan, memang ini adalah masalah bersama," ungkap Kadep Program BMH Pusat, Rohsyiandi Santika, melalui rilis resmi (5/8/2023).
"Tidak kurang dari 7 juta anak Indonesia mengalami kurang gizi sebagai akibat dari dua tahun pandemi menyerang negeri ini. Laznas BMH terus berupaya hadir mengatasi hal ini," lanjutnya.
"Mulai dengan peringatan hari gizi dengan edukasi dan pembagian bantuan, hingga hadirkan program Moginesia alias Mobile Gizi Indonesia yang langsung memberikan paket bantuan gizi kepada masyarakat," jelas Rohsyiandi Santika.
Baca juga: Dukung Pengentasan Stunting, Poslog Gandeng KTB Distribusikan Telur dan Ayam
Laznas BMH terpilih menjadi salah satu mitra kolaborator Gerakan Kemitraan Dunia Usaha dalam program Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan yang akan diimplementasi di berbagai wilayah yang memiliki prevalensi stunting dan tingkat kemiskinan ekstrem tinggi di Indonesia.
"Harapannya, kolaborasi pentahelix yang terjalin dapat semakin menguatkan serta meluaskan impact dari program yang sudah berjalan selama ini," imbuh pria yang biasa disapa Andi.
Semua ini menjadi bukti zakat, infak dan sedekah telah berperan strategis dalam mengatasi penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di Indonesia.
"Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendukung gerakan zakat, infak, dan sedekah untuk membantu mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrim di Indonesia," lanjutnya.
"Perjuangan ini adalah kesempatan kita, mewujudkan amanah konstitusi dan membawa masa depan cerah untuk anak-anak bangsa," tutup Andi.
Baca juga: Pernikahan Dini Jadi Salah Satu Penyebab Tingginya Kasus Stunting di Mamuju
Dalam diskusi itu, selain Laznas BMH juga hadir perwakilan Dompet Dhuafa dan Lazismu. Ketiga lembaga ini telah dikurasi oleh CIMB Niaga dan Kompas menjadi mitra implementator penanganan ekstrem proverty dan stunting di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya