Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lautan Kembali Pecahkan Rekor Terpanas, Bahaya Besar Mengintai

Kompas.com - 05/08/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Suhu rata-rata permukaan laut dunia kembali memecahkan rekor. Pada Jumat (4/8/2023), suhu rata-rata lautan Bumi mencapai 20,96 derajat celsius.

Laporan tersebut disampaikan badan pemantau iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).

Sebelumnya, rekor suhu rata-rata terpanas Bumi adalah 20,95 derajat celsius yang terjadi pada pada Maret 2016.

Baca juga: Samudra Atlantik Utara Laporkan Suhu Terpanas, Capai 24,9 Derajat Celsius

Pecahnya rekor suhu rata-rata lautan tersebut berpotensi mengancam iklim Bumi serta kehidupan laut dan masyarakat pesisir, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Laut yang memanas akan memengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan laut, termasuk migrasi spesies tertentu dan penyebaran spesies invasif, menurut para ahli.

Situasi tersebut pada gilirannya dapat menimbulkan ancaman berupa rusaknya ketahanan pangan di berbagai belahan dunia.

“Gelombang panas lautan merupakan ancaman langsung bagi beberapa kehidupan laut,” kata Piers Forster dari Centre for Climate University of Leeds.

Baca juga: Juli 2023 Diprediksi Jadi Bulan Terpanas

“Kami sudah melihat pemutihan karang di Florida (AS) sebagai akibat langsung dan saya menduga lebih banyak dampak akan muncul,” sambung Forster.

Para ilmuwan menyebutkan, lautan menyerap 90 persen kelebihan panas yang dihasilkan oleh manusia sejak era industri dimulai.

Kelebihan panas ini terakumulasi bersamaan dengan lepasnya banyak emisi gas rumah kaca (GRK).

Direktur Penelitian Iklim University of Reading Rowan Sutton menyampaikan, selain jangka pendek, memanasnya lautan juga disebabkan oleh faktor jangka panjang.

Baca juga: Pekan Pertama Juli Pecahkan Rekor Terpanas, Alarm Krisis Iklim Makin Nyaring

“Penyebab utama jangka panjang tidak diragukan lagi adalah akumulasi GRK di atmosfer yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama oleh pembakaran bahan bakar fosil,” kata Sutton.

Lautan yang lebih hangat juga kurang mampu menyerap karbon dioksida, salah satu emisi GRK yang menyebabkan pemanasan global.

Para ilmuwan memprediksi, dampak terburuk dari fenomena El Nino akan dirasakan pada akhir tahun ini dan berlanjut di masa depan.

Baca juga: 3 Hari dalam Sepekan, Bumi Alami Hari Terpanas Sepanjang Sejarah

Samudera Atlantik

Diberitakan sebelumnya, Samudera Atlantik Utara mengalami suhu terpanasnya pada pekan terakhir Juli.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau