KOMPAS.com - Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengatakan, pernikahan dini menjadi salah satu penyebab tingginya penderita stunting di daerah itu.
"Persoalan pernikahan dini tidak boleh dianggap remeh, karena menjadi penyebab tingginya anak penderita stunting di Mamuju," kata Sutinah di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (3/8/2023).
Ia mengatakan, pernikahan dini akan terus disosialisasikan pencegahannya oleh pemerintah, sebagai upaya mencegah tingginya penderita stunting di Mamuju.
Baca juga: Peningkatan Intervensi pada Ibu Menyusui Dapat Cegah Stunting
Dia pun mengancam ada sanksi pidana yang menanti bagi orangtua yang memaksakan menikahkan anaknya yang masih dibawah umur.
Akan berpotensi terkena sanksi pidana, atau dipenjara paling lama sembilan tahun," kata Sutinah, sebagaimana dilansir Antara.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat Mamuju dapat bersama pemerintah dalam mencegah pernikahan dini sebagai penyebab stunting.
Sutinah menyampaikan, pernikahan dini dapat berdampak tidak bagus terhadap anak atau keturunannya.
Baca juga: Jangan Cuma Rapat Sana Sini, Birokrasi Harus Turunkan Stunting
"Sebab alat reproduksi belum siap dan memengaruhi tumbuh kembang anak, mengakibatkan terjadinya stunting. Sehingga pernikahan dini harus dicegah," ucap Sutinah.
Ia mengatakan, pemerintah dan pihak berwajib akan mengawasi pernikahan dini agar tidak terjadi dan dapat dicegah.
Sutinah menambahkan, Pemerintah Mamuju akan melakukan berbagai program dan inovasi untuk mengatasi stunting dengan program pangan bergizi bagi ibu hamil dan anak.
Baca juga: Berbagai Inovasi Desa Bantu Turunkan Angka Stunting
"Pemerintah di Mamuju mengalokasikan anggaran Rp 2 miliar untuk program pangan bergizi yang dibagikan kepada ibu hamil dan balita melalui posyandu (pos pelayanan terpadu) yang ada di Kabupaten Mamuju untuk mencegah stunting," papar Sutinah.
Dia mengatakan, berdasarkan data pemerintah, angka penderita stunting di Mamuju, jumlahnya mencapai 33,8 persen.
"Sampai saat ini Provinsi Sulawesi Barat menduduki peringkat kedua di Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen, sehingga pemerintah di Mamuju juga akan terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayahnya," ujarnya.
Baca juga: Kenali 3 Penyebab Utama Stunting, dari Kurang Nutrisi hingga Pola Pengasuhan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya