Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Festival LIKE Kerja 18 September Dihadiri Presiden Jokowi

Kompas.com - 17/09/2023, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki membuka secara resmi Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

Festival LIKE bertujuan sebagai media promosi atas hasil kerja pemerintah bersama para pihak, sekaligus wujud apresiasi pemerintah atas kerja-kerja masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan yang semakin baik, aksi mitigasi perubahan iklim serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Festival LIKE diharapkan menjadi momentum kolaboratif dan partisipatif pemerintah, bersama dengan masyarakat, akademisi, grass root, kelompok, aktivis pendamping, akademisi, LSM, dunia usaha, untuk melanjutkan kerja-kerja yang sudah terlihat hasilnya dan meningkatkan kerja untuk kemajuan ekonomi Indonesia dan menunjukan posisi unggul Indonesia dalam agenda mitigasi perubahan iklim secara global.

Acara Puncak Festival LIKE pada tanggal 18 September 2023, akan mencakup penyerahan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA).

Baca juga: Kamu Bisa Ikut Peduli Lingkungan dengan Menanam Tanaman, Begini Caranya

Presiden Joko Widodo direncanakan menyampaikan pesannya bagi seluruh pelaku program lingkungan, iklim, kehutanan dan energi baru terbarukan yang hadir dan mengikuti secara livestreaming.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi momentum bersama dalam menghadapi permasalahan lingkungan yang terjadi.

"Beberapa hari yang lalu kita merasakan polusi udara di Jakarta dan di daerah banyak kekeringan. Kita harus memecahkan masalah, dan ini menjadi momentum bagi kita," ujar Pratikno.

Dia pun mengajak para pebisnis yang hadir dalam pembukaan festival LIKE ini untuk bersama-sama menyelamatkan lingkungan dan pada saat bersamaan bisa menyejahterakan masyarakat.

Selanjutnya, Pratikno, Siti Nurbaya, dan Teten Masduki melakukan telekonferensi bersama para pegiat lingkungan yaitu pengelola bank sampah di beberapa tempat di Indonesia.

Para pengelola bank sampah dengan antusias berdialog dan menjelaskan kegiatannya dalam memilah sampah dan mengelola bank sampahnya.

Baca juga: Limbah Cair Sawit, Pencemar Lingkungan yang Berpotensi Jadi Sumber Energi Terbarukan

Selama tiga hari penyelenggaraan Festival LIKE yaitu 16-18 September 2023 ditargetkan akan menarik lebih dari 25.000 orang pengunjung.

Mereka berasal dari masyarakat umum dan semua elemen masyarakat yang bekerja pada aktifitas lingkungan, iklim, kehutanan dan energi baru terbarukan, baik kelompok masyarakat, dunia usaha, akademisi, aktivis pendamping, LSM dan aparat daerah.

Berbagai kegiatan dilaksanakan pada Festival ini, seperti talkshow, pameran, coachingclinic, demo inovasi, sellers meet buyers, perlombaan, pertunjukan seni budaya dan pertunjukan musik serta "Gowes Bareng" 3.000 orang dalam wadah Bike To Work dari berbagai penjuru Jabodetabek menuju Indonesia Arena pada tanggal 16 September 2023.

Kegiatan talkshow dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 September di masing-masing zona, dengan jumlah sesi talkshow yaitu sebanyak 31 sesi. Begitu halnya dengan coaching clinic dilaksanakan di masing-masing zona.

Baca juga: Krisis Iklim dan Isu Lingkungan Kurang Diulas Media Daring

Selanjutnya 30 tema substansi untuk kegiatan coaching clinic, yang diharapkan dapat membantu memberikan konsultasi gratis bagi masyarakat umum.

Pengunjung Festival LIKE dapat melakukan korespondensi, memperoleh informasi, membangun jaringan, dan juga bertransaksi.

Sebanyak 106 booth telah dibangun dan dilengkapi dengan sarana pendukung yang diisi oleh para pihak yang berasal dari berbagai sektor dan berbagai aktor seperti Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha, dan tentunya Masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau