KOMPAS.com - Sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai peranan penting dalam menjaga lingkungan global dan keanekaragaman hayati global. Salah satu aset alam terpenting Indonesia adalah hutan tropisnya yang luas dan beragam.
Hutan Indonesia mencakup hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan pegunungan, hutan rawa, dan banyak lagi. Hutan-hutan ini merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Meskipun Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, sayangnya negara ini juga menghadapi masalah serius terkait deforestasi, terutama akibat pembalakan liar, perambahan hutan untuk reboisasi, dan seringnya kebakaran hutan. Hal ini mengancam kelestarian ekosistem hutan dan keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Sebagai informasi, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai 90.405 hektare (ha) pada Januari hingga Juli 2023.
Baca juga: Jokowi Wajibkan Kantor Tanam Pohon Sebanyak-banyaknya
Untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan, pemerintah melakukan berbagai upaya konservasi, seperti pendirian taman nasional, hutan lindung, dan kawasan konservasi. Sementara itu, upaya untuk mengurangi deforestasi dan mendorong reboisasi terus dilakukan.
Lalu, apa yang bisa ikut diupayakan masyarakat?
Penghijauan dengan menanam tanaman yang mudah tumbuh di sekitar bisa menjadi langkah yang baik untuk mengupayakan hal tersebut. Kamu juga bisa menyusun gerakan menanam tanaman kecil-kecilan di lingkungan rumah, sekolah, dan perkantoran, secara kolektif, untuk mendapatkan dampak yang lebih besar.
Baca juga: Jaga Kualitas Udara, Pemkot Surabaya Wajibkan Warga Tanam Pohon Setiap Ada Bayi Lahir
Menanam tanaman adalah salah satu cara efektif untuk memperbaiki kualitas udara, mengurangi suhu lingkungan, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kegiatan menanam tanaman juga memiliki nilai pendidikan yang besar dan menjadi peluang untuk mengajarkan generasi muda tentang pentingnya alam dan bagaimana mereka dapat berperan dalam pelestarian lingkungan.
Jika memiliki komunitas, kamu juga bisa mengajaknya berpartisipasi. Kalaupun tidak ada, cari circle yang lebih kecil, misalnya keluarga.
Baca juga: Atasi Polusi Udara di Tangsel, Pemkot Gencarkan Tanam Pohon Serentak
Jika sudah memiliki kelompok, kini saatnya kamu mencari lahan yang tepat untuk ditanami tanaman. Ingat, agenda penanaman juga membutuhkan izin. Kalau kebetulan menanam di lingkungan sekolah atau perkantoran, tanyakan dulu pada pengelola apakah tempat yang ditargetkan boleh ditanami tanaman.
Kalau tempatnya sudah ada, kini persiapkan tanamannya, Adapun jenis tanaman yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan iklim den kondisi tanah, serta luas lokasi penanaman. Pastikan pula, tanaman yang ditanam punya perawatan yang mudah.
Jika lokasi penanamannya luas, kamu bisa menanam pohon yang kokoh dan berpotensi menjadi besar, misalnya jati dan mangga. Keduanya cocok ditanam di daerah tropis dan cukup cahaya matahari.
Baca juga: SBI Tanam Pohon untuk Jakarta Berkelanjutan
Pohon jati sendiri terbukti dapat menyerap air dengan baik. Meski musim kering, pohon ini mampu hidup dan bertahan.
Area yang agak luas juga bisa kamu manfaatkan dengan taman sayur atau buah, tanamannya sesuaikan saja. Misalnya, pilih tanaman pepaya, cabai, dan tomat. Dengan begitu, kamu dan kelompokmu juga bisa memanfaatkan hasil panennya.
Pilihan lainnya jika ingin memperindah area penanaman, kamu bisa memilih tanaman hias, misalnya aneka jenis cemara.
Namun, bila areanya lebih kecil lagi, cobalah pilih tanaman hias mini, seperti lavender. Tanaman satu ini memiliki aroma wangi dan tahan terhadap musim kemarau.
Setelah melakukan penanaman, kini cobalah untuk berkomitmen merawatnya. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh subur dan upaya mewujudkan penghijauan juga tercapai.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya