JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) di seluruh Indonesia tahun 2023.
Tim Ahli/Pakar Penilaian JTB Ahmad Safrudin mengatakan, penilaian JTB tahun ini bertema Toll for All atau pelayanan jalan tol harus bisa diakses oleh semua pihak dari semua golongan dan menjunjung kesetaraan gender.
"Terdapat tiga parameter yang diukur, pertama equality gender di mana semua kelompok dan golongan harus dapat mengakses jalan tol," ujarnya, dikutip dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jumat (6/10/2023).
Parameter kedua adalah tekait investasi ekonomi terhadap merek lokal. Artinya, inisiatif lokal dalam konteks ekonomi, sosial dan budaya harus dapat diakomodir dalam pengelolaan jalan tol.
"Informasi wisata maupun budaya lokal yang ditawarkan dapat terinfokan kepada pengguna jalan tol," kata Ahmad Safrudin.
Parameter ketiga yakni kepedulian masyarakat terhadap jalan tol, seperti tidak membuang sampah sembarangan, berkendara sesuai dengan batas kecepatan yang diatur, hingga memanfaatkan jalan tol dengan etika yang baik.
Baca juga: Sejumlah Proyek Dicoret dari PSN, Ada Pelabuhan hingga Jalan Tol
"Dengan latar belakang, profesi, hingga kelompok umur, kita harus mendorong pengguna untuk peduli terhadap berbagai aspek kenyamanan," tegasnya.
Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perlu adanya peningkatan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.
"Kami meyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tidak hanya jalannya tetapi juga rest area-nya," ucap Basuki.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya