KOMPAS.com - Evermos, salah satu connected commerce di Indonesia, merilis Sustainability Report perdana dengan tajuk "Fostering Local Culture". Laporan ini menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi UKM dan para calon entrepreneur.
Tantangan-tantangan tersebut antara lain terkait skala bisnis, lokasi bisnis yang jauh dari kota besar, keterbatasan pengalaman manajerial, keterbatasan modal awal, dan akses kepada pasar yang terbatas.
Laporan ini disusun melalui penilaian lapangan yang luas terhadap ekosistem value chain Evermos, terutama berfokus pada resellers dan UKM lokal sepanjang tahun 2022.
Laporan ini disusun mengacu pada GRI (Global Reporting Initiative), sebuah kerangka kerja global yang digunakan untuk pelaporan keberlanjutan, dan UN Women's WEPS (Women Empowerment Principles).
Selain itu, laporan ini juga merujuk pada International Finance Corporation (IFC) Performance Standards.
Laporan disusun dan ditujukan untuk masyarakat umum dan para pemangku kepentingan sebagai bahan studi dan referensi tentang bagaimana budaya lokal dapat dimanfaatkan dan diberdayakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi lokal.
Seperti diuraikan dalam laporan, tantangan yang dihadapi UKM dapat diatasi secara efektif dengan memungkinkan value chain berkelanjutan yang mencakup pengelolaan menyeluruh dan bertanggung jawab terhadap semua proses dan aktivitas operasional.
Evermos telah memulai upaya ini dengan memberikan pendidikan tentang praktik keberlanjutan dan melakukan penilaian ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk UKM.
Bersamaan dengan itu, dengan fokus khusus pada resellers perempuan, Evermos tetap berpegang kepada komitmennya untuk memberikan akses, kesempatan, dan pelatihan yang dibutuhkan oleh para resellers.
"Evermos berkomitmen untuk dapat menyediakan layanan dan pelatihan yang diperlukan untuk secara aktif mendukung pertumbuhan UKM Indonesia untuk memperkuat value chain UKM dan memajukan kewirausahaan secara umum," ungkap Co-Founder dan Chief of Sustainability Evermos, Iqbal Muslimin melalui rilis resmi (30/10/2023).
Komitmen untuk pelatihan ini tercermin dalam suatu pencapaian di mana Evermos telah mengadakan lebih dari 15.000 jam sesi pelatihan bagi resellers, yang membantu memberikan kesempatan menghasilkan pendapatan bulan rata-rata sebesar Rp 623 ribu dan sebesar Rp 2,7 juta untuk top performer resellers.
"Tujuan kami adalah meningkatkan produktivitas UKM dan pengusaha lokal. Melalui laporan ini, kami ingin menyampaikan inisiatif-inisiatif yang telah kami lakukan, yang menjadi dasar dan landasan bagi upaya keberlanjutan kami," jelas Iqbal.
"Dampak yang telah dihasilkan hanya sedikit dari apa yang kami ingin capai kedepannya, ini memotivasi kami untuk memberikan dampak yang lebih mendalam dan luas pada masyarakat," tambahnya.
Ke depannya, lanjut Iqbal, pihaknya tetap berkomitmen memajukan inisiatif keberlanjutan yang tidak hanya akan meningkatkan produktivitas bagi UKM dan pengusaha lokal, tetapi juga akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: Lazada Seller Conference 2023, Bantu Pelaku UMKM Bersiap Hadapi Festival Belanja Akhir Tahun
"Harapan kami adalah untuk dapat terus memperluas dampak inisiatif kami, mengembangkan praktik-praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di seluruh value chain kami dan memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada resellers dan UKM lokal," tutup Iqbal.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya