Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Penerapan konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) di perusahaan diperlukan untuk mewujudkan industri nasional yang berdaya saing global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara “Apresiasi Resilience and Sustainable Industry” di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Agus menyampaikan, penerapan ESG juga menjadi kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: Jelang 2023 Berakhir, Bagaimana Perspektif ESG di Sektor Properti?

“Dengan mengembangkan kinerja pembangunan berkelanjutan dan memperluas kebijakan ESG, daya tarik sektor industri bagi para investor bisa ditingkatkan,” kata Agus dikutip dari keterangan resminya.

Menurut Agus, penerapan ESG juga perlu digenjot bersamaan dengan keikutsertaan Indonesia dalam keanggotaan partners Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).

“Indonesia terus berperan aktif bersama dengan negara anggota untuk menyusun solusi strategis dalam mengatasi berbagai permasalahan global yang mencakup sektor sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tutur Agus.

Agus menuturkan, salah satu upaya meningkatkan praktik berkelanjutan di sektor industri adalah mengakselerasi pembangunan kawasan industri.

Baca juga: Basuki Beberkan Penerapan ESG dalam Proyek Infrastruktur IKN

“Ini sebagai upaya kami untuk mengembangkan industri yang berwawasan lingkungan,” tutur Agus.

“Serta memberikan kemudahan dan daya tarik bagi investasi dengan pendekatan konsep efisiensi, tata ruang, dan lingkungan hidup,” sambungnya.

Agus menambahkan, Kementerian Perindustrian juga bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss.

Kerja sama tersebut dilakukan dalam melaksanakan Global Eco Industrial Park Programme (GEIPP) untuk pengembangan kawasan industri.

Baca juga: Sido Muncul Satu-satunya Emiten Kesehatan dengan Skor Risiko ESG Rendah

GEIPP merupakan salah satu langkah menjaga lingkungan dengan terciptanya desain hijau dari infrastruktur, perencanaan, dan penerapan konsep produksi bersih.

Selain itu terdapat pencegahan polusi, pengelolaan limbah, pengendalian emisi, dan efisiensi energi di kawasan industri.

“Selaras dengan hal tersebut, penerapan EIP (Eco Industrial Park) diharapkan dapat ikut mewujudkan net zero emission (NZE) sektor industri pada 2050, atau lebih cepat 10 tahun dari target nasional pada 2060,” ujar Agus.

Baca juga: Belum Bikin Laporan ESG, Metland Tetap Terapkan Praktik Keberlanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com