Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2023, 20:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi memberi ruang bagi siapapun untuk melakukan eksplorasi tanpa batas. Untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mampu menggali dan menguasai potensi teknologi digital secara optimal.

Hal ini mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 (VID2045), yang diselenggarakan, Rabu (13/12).

Sebagai inisiator, Kominfo bersinergi bersama Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta didukung oleh lebih dari 50 institusi, seperti kementerian/lembaga, asosiasi, akademisi, dan hingga dunia usaha untuk menyelaraskan rencana pembangunan digital 20 tahun mendatang.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mewujudkan ekonomi digital yang inklusif.

Visi Indonesia Digital 2045 adalah ‘Mewujudkan Ekosistem Digital yang Inklusif dan Kolaboratif Berbasis Inovasi, untuk Mendukung Indonesia Maju, Berdaulat dan Berkelanjutan’.

Baca juga: Ada 50.879 Petani Milenial di NTT Gunakan Teknologi Digital

"Kami ingin memastikan pemanfaatan teknologi digital ke depan harus bisa memberikan kesejahteraan dan kualitas hidup terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia, dan dapat dinikmati hingga ke generasi bangsa berikutnya,” ujar Budi.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, transformasi digital menjadi kunci penting dan Visi Indonesia Digital 2045 ini menjadi rute alternatif bagaimana kita bisa bertransformasi digital dengan optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

"Saya harap kementerian dan lembaga dapat menurunkannya dalam roadmap teknis yang saling terhubung,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menambahkan, gagasan bahwa Visi Indonesia Digital 2045 memerlukan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.

Keberhasilan upaya mewujudkan cita-cita ke depan, sangat bergantung pada sejauh mana seluruh entitas pemerintah mau bekerja bersama dan bersinergi dalam melaksanakan tugas fungsinya.

"Dan yang paling utama adalah bagaimana kita mampu mengarahkan kebijakan nasional agar ekosistem dan industri mampu bertumbuh mandiri dan optimal,” cetus Mira.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia harus mampu membangun ekosistem digital yang tidak hanya memfokuskan pada transaksi namun juga pada produksi, logistik, dan penyediaan teknologinya.

“Kolaborasi, kerjasama dan adaptasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan saat ini,” tutur Zulkifli.

Baca juga: Songsong Era Digital dengan Manfaatkan AI, SoftwareONE Tech Day Digelar

Upaya mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045 tentu tidak luput dari partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melihat prediksi pasar dunia, potensi ekonomi digital indonesia yang sangat besar adalah peluang yang harus dapat dimanfaatkan terutama oleh generasi muda.

Gen Z harus mulai mengembangkan karakter kepemimpinan yang kuat yaitu adaptabilitas, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan literasi digital.

Ia menekankan bahwa Gen Z harus dapat mengambil peran dalam ekonomi digital yang menjadi kekuatan baru bagi perekonomian Indonesia.

Tidak hanya itu, hilirisasi berbasis sumber daya alam lokal, terutama yang non-ekstraktif dan terbarukan, di berbagai sektor juga dinilai penting dalam pembangunan digital ke depan.

Hal ini selaras dengan gagasan yang disampaikan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko.

BRIN mengundang seluruh stakeholder, khususnya para generasi muda, untuk dapat mengakses dan juga memanfaatkan berbagai big data yang bersumber dari kekayaan hayati dan menciptakan produk derivatif berbasis IT dan big data yang kita miliki dan tidak mungkin ada di negara lain.

"Kami meyakini berbagai data tersebut baik yang bersumber dari kekayaan artefak, arkeologi, hingga citra setelit akan menjadi enabler bagi bisnis-bisnis baru berbasis IT ke depannya,” ucapnya.

Penyusunan konsep VID2045 memiliki skenario kebijakan dengan fokus holistik yang memperhatikan perspektif ekosistem, sektoral, dan kewilayahan.

Baca juga: Kemendes PDDT Dorong Percepatan Digital di Daerah Tertinggal

Pada perspektif pilar ekosistem digital, VID2045 berfokus pada infrastruktur digital, keamanan dan data, riset dan inovasi, SDM, serta regulasi dan kebijakan.

Dari pilar-pilar tersebut, dibentuk KPI dan sasaran yang akan dicapai dalam perjalanannya menuju indonesia digital di tahun 2045.

Dari perspektif sektoral, VID2045 mendorong pemanfaatan teknologi untuk memperkuat ekonomi nasional. Analisis tingkat maturitas digital digunakan untuk menentukan sektor-sektor prioritas, dengan mempertimbangkan kontribusi sektor pada PDB Indonesia.

Dalam perspektif kewilayahan, VID 2045 merekomendasikan pembangunan fondasi dan ekosistem digital yang mempertimbangkan keunikan, potensi, dan kekuatan setiap daerah

. Ini melibatkan analisis sektor potensial untuk didigitalisasi, pengembangan SDM digital berdasarkan potensi daerah, infrastruktur broadband yang sesuai dengan kondisi geografis, dan pembangunan ekosistem digital di setiap daerah.

Dalam proses pembuatan VID2045, Kominfo menyerap pandangan dan aspirasi dari berbagai sektor masyarakat agar tercermin dalam visi digital yang disusun.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Pemerintah
Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Swasta
Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Pemerintah
RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

Pemerintah
Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Pemerintah
Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Pemerintah
Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

LSM/Figur
Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah
Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah
Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

LSM/Figur
Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

LSM/Figur
Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Pemerintah
Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah
Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Pemerintah
Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau