Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Desember 2023, 12:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan pengawasan dan penyerapan pupuk bersubsidi pada akhir tahun 2023.

Satu di antaranya, blusukan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/12/2023).

Untuk keperluan tersebut, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan mengunjungi sejumlah stakeholder pengawasan pupuk bersubsidi, baik kepolisian maupun kejaksaan.

Selain itu, Jamsaton juga melihat sejumlah aktivitas pertanian dan kesiapan sejumlah fasilitas distribusi Pupuk Indonesia di NTT.

Saat mengecek kesiapan distribusi, Jamsaton mengajak petani dan stakeholder lainnya untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi di akhir tahun 2023.

Hal ini dalam rangka mendukung program Percepatan Tanam Kementerian Pertanian Republik Indonesia, serta meningkatkan produktivitas pertanian di dalam negeri.

Baca juga: 7 Kelompok Tani Panen Cabai, Amankan Pangan Natal dan Tahun Baru Bangka Tengah

Dengan sisa waktu dua pekan menuju akhir tahun 2023, dia berharap petani dan distributor dapat mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.

"Penyaluran ini harus memperhatikan ketertiban administrasi maupun kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, khususnya menjaga agar penyaluran berjalan dengan baik dan tepat sasaran," kata Jamsaton, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (17/12/2023).

Saat ini, penebusan pupuk bersubsidi di NTT masih perlu ditingkatkan. Kekeringan akibat fenomena El Nino sepanjang tahun 2023, menjadi salah satu penyebabnya.

Untuk mempersiapkan penyerapan pupuk pada akhir tahun saat memasuki musim tanam di NTT, Pupuk Indonesia memiliki ketersediaan pupuk bersubsidi sebanyak 13.113 ton untuk kebutuhan petani.

Stok per tanggal 10 Desember 2023 tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 6.583 ton atau setara 309 persen dibandingkan dengan ketentuan minimum yang diatur Pemerintah.

Kemudian pupuk NPK Phonska sebanyak 6.530 ton atau 279 persen di atas ketentuan minimum pemerintah.

Tujuan utama Pupuk Indonesia ke NTT adalah untuk memastikan kesiapan perusahaan, mulai dari gudang, distributor, dan kios dalam mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi akhir tahun oleh petani.

"Posisi pupuk tersebut sekarang sudah berada di Lini III atau gudang penyangga level kabupaten/kota, dan siap untuk diserap oleh petani," ujar Jamsaton.

Baca juga: Program Smart Precision Farming Dukung Ketahanan Pangan

Sementara untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 22 kabupaten/kota yang ada di NTT, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas distribusi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau