Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
EKONOMI SIRKULAR

Penerapan ESR dan Langkah Besar Coca-Cola untuk Dukung Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia

Kompas.com - 18/12/2023, 11:57 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Plastik bekas pakai masih menjadi salah satu permasalahan yang mendapat perhatian dunia. Pasalnya, jumlah plastik bekas pakai terus meningkat setiap tahun.

Berdasarkan data The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang dipublikasikan pada Selasa (22/2/2022), hanya kurang dari 10 persen plastik bekas pakai di seluruh dunia yang berhasil didaur ulang.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara penyumbang plastik bekas pakai cukup tinggi. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan 68,5 juta ton sampah pada 2021. Dari angka ini, sebanyak 17 persen merupakan plastik bekas pakai.

Mengingat risiko yang dapat ditimbulkan oleh plastik bekas pakai tersebut, berbagai upaya mulai digalakkan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular.

Dilansir dari Pusat Fasilitas Penerapan Standar Instrumen Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusfaster BSILHK), ekonomi sirkular adalah konsep membuat nilai produk, bahan, dan sumber daya alam dalam perekonomian berumur panjang guna meminimalkan kerusakan lingkungan.

Berbeda dengan sistem ekonomi linier, ekonomi sirkular memungkinkan produk yang sudah terpakai dapat digunakan berulang. Limbahnya pun dapat diolah kembali menjadi bahan baku baru. Dengan demikian, persoalan penumpukan limbah yang merusak lingkungan bisa dicegah.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Adapun ekonomi sirkular diterapkan dengan mengadopsi pendekatan 5R, yakni konsep reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew.

Konsep reduce dilakukan dengan mengurangi limbah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas yang dilakukan, termasuk produksi dan konsumsi. Reuse merupakan upaya untuk menggunakan kembali produk yang dihasilkan.

Kemudian, sesuai namanya, recycle adalah upaya mendaur ulang limbah plastik menjadi barang baru yang bermanfaat. Selanjutnya, refurbish adalah memanjangkan daur hidup material atau memanfaatkan material yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Terakhir, renew adalah upaya menciptakan inovasi dalam aktivitas sehari-hari sehingga plastik bekas pakai tidak mencemari lingkungan.

Melalui penerapan ekonomi sirkular tersebut, siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya dapat diperpanjang dan dipakai selama mungkin. Dengan begitu, timbulan plastik bekas pakai bisa diminimalkan.

Kerja sama berbagai pihak

Namun, untuk memastikan pendekatan ekonomi sirkular dan berbagai upaya di dalamnya bisa berjalan dengan baik, peran dan dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan. Oleh karena itu, penerapan kerangka kerja extended stakeholders responsibility (ESR) menjadi salah satu yang diupayakan.

Untuk diketahui, ESR merupakan kerangka kerja yang mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, produsen, distributor, hingga konsumen, baik di sektor formal maupun informal, untuk mengelola limbah kemasan produk untuk mewujudkan ekonomi sirkular.

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah memberikan dukungannya dalam implementasi ESR dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo memasukkan kemasan bekas pakai ke dalam dropbox yang dapat ditemukan pada acara Kampanye Daur Ulang ?Dari Botol Jadi Botol?. dok. Coca Cola Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo memasukkan kemasan bekas pakai ke dalam dropbox yang dapat ditemukan pada acara Kampanye Daur Ulang ?Dari Botol Jadi Botol?.

Peta jalan itu disusun untuk waktu 10 tahun, yakni sejak 2020 sampai 2029 dengan target pengurangan sampah barang dan kemasan, serta wadah berbahan plastik, kertas, kaca, dan aluminium sebesar 30 persen dari jumlah produk dan atau kemasan produk yang dihasilkan dan dipasarkan pada 2029.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau