JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan manusia yang merata dan inklusif menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok disabilitas untuk dapat berkarya, terus diupayakan pemerintah.
Salah satunya dengan melaksanakan acara dialog bersama atlet National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kota Denpasar.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, sebuah negara bisa maju karena didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.
Pembangunan kualitas SDM harus merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat baik laki-laki dan perempuan, lansia, anak-anak, maupun disabilitas.
Baca juga: Setengah Hati Memenuhi Hak Pilih Penyandang Disabilitas Intelektual (II)
"Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam menjalankan program yang inklusif dan berkeadilan bagi kelompok disabilitas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas," ujar Bintang, seperti dilansir dari laman resmi KemenPPPA, Sabtu (17/2/2024).
KemenPPPA bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) telah berkoordinasi untuk dapat memberikan pemenuhan hak bagi kelompok disabilitas melalui asesmen kebutuhan, pemberian bantuan, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam memfasilitasi ruang-ruang latihan yang bisa digunakan seperti lapangan dan sarana kebugaran.
Lebih lanjut, Bintang juga menyampaikan pentingnya memiliki BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan bagi para atlet disabilitas yang lebih rentan terhadap kecelakaan fisik saat berlatih maupun dalam perjalanan menuju tempat latihan.
"Kami harapkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor mulai dari organisasi, pemerintah kota dan pemerintah provinsi bisa terjalin untuk mengawal pemenuhan hak bagi atlet disabilitas tersebut," imbuh Bintang.
Baca juga: Setengah Hati Memenuhi Hak Pilih Penyandang Disabilitas Intelektual (I)
Merespons hal tersebut, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan komitmen Kota Denpasar sebagai kota inklusi melalui dibangunnya sarana dan prasarana yang memfasilitasi kebutuhan disabilitas.
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Sosial telah membangun Gedung Graha Nawasena yang memberikan ruang bagi kelompok disabilitas mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti coffee shop dan masas.
Selain itu Radio Pemkot Denpasar memberikan kesempatan kepada 6 anak disabilitas yang mampu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat awam tentang hak-hak disabilitas melalui siaran radio.
"Kami akan terus berkomitmen untuk mengawal kebutuhan kelompok disabilitas, sehingga jika ada yang diperlukan oleh NPCI bisa langsung disampaikan,” kata Ngurah Jaya.
Kepala Sentra Mahatmiya Bali Kemensos Sumarno Sri Wibowo menambahkan, upaya dalam pemenuhan hak disabilitas di Provinsi Bali juga telah dilakukan.
Baca juga: Bantuan Rp 343,2 Juta untuk Penyandang Disabilitas di Kepri
Di antaranya membangun pusat kebugaran di Kota Tabanan bagi kelompok disabilitas, memberikan gelang yang mampu membantu penyandang disabilitas tuna rungu dan wicara, serta memberikan pelatihan kewirausahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi mereka.
Sementara itu, Ketua NPCI Kota Denpasar Ketut Gede Rahadi Diana Putra menuturkan, atlet-atlet disabilitas Kota Denpasar berpartisipasi di tujuh cabang olahraga dan diikuti oleh disabilitas tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita dan tuna daksa.
Salah satu atlet saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan Olimpiade Paris mendatang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya