Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2024, 15:00 WIB
Ahmad Faisol,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Minyak goreng menjadi salah satu sumber limbah yang paling banyak dihasilkan dari rumah tangga.

Ratusan karyawan wanita PT PE-POMI PLTU Paiton yang juga merupakan ibu rumah tangga mengikuti pelatihan merubah limbah minyak jelantah menjadi barang yang serba guna di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).

Ketua Paguyuban Karyawan Wanita PT PE-POMI Paiton Kanita Inomi menyadari limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan.

Oleh karena itu, ia menghadirkan narasumber Founder Shanny Collagen Drink Siti Nur Seha yang ahli dalam bidang riset dan pengembangan produk berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat, untuk memberikan edukasi terkait pengolahan limbah minyak jelantah.

Baca juga: Mahasiswa IPB Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

"Karyawati dilatih bagaimana cara membuat lilin aroma terapi maupun sabun yang berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan ini juga digelar untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)," jelas Kanita.

Dia berharap, para peserta lebih sadar terhadap limbah rumah tangga dan bisa menjaga lingkungan.

Menurut Kanita, limbah minyak jelantah itu biasanya dibuang begitu saja karena mereka belum tahu kalau limbah tersebut bisa menjadi barang yang sangat bermanfaat.

Minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Di antaranya, menyumbat saluran air, merusak kualitas air dan tanah serta mencemari sungai dan laut sehingga bisa merusak ekosistem alam.

Diperkirakan, Kabupaten Probolinggo bisa menghasilkan 300.000 liter minyak jelantah setiap tahunnya.

Narasumber pun menjelaskan bagaimana cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi.

Baca juga: Briket Limbah Kulit Kayu Gelam Bisa Jadi Sumber Energi Alternatif

Seha menuturkan, pihaknya mencampurkan minyak jelantah dengan soy wax atau parafin menggunakan perbandingan 2:1:1.

"Membuatnya sangat mudah. Panaskan campuran bahan hingga tercampur. Teteskan essential oil sesuai selera, tuangkan cairan lilin aroma terapi ke dalam wadah yang sudah disediakan dan juga pasang sumbu lilinnya," jelas Seha.

Estu Mulyaningsih, peserta pelatihan, mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan pengolahan minyak jelantah ini.

"Biasanya saya seminggu bisa menghabiskan kurang lebih 4 liter minyak jelantah dan dibuang begitu saja karena belum tahu pemanfaatannya seperti apa," tutur Estu.

Sementara Esti Kurnia Putri yang turut menjadi peserta dalam pelatihan itu menyebut limbah minyak jelantah ini sangat banyak dihasilkan dari rumah tangga.

"Selama ini limbah minyak jelantah ini kami diamkan begitu saja karena biasanya di tempat tinggal kami ada pengumpulan limbah minyak jelantah. Dengan pelatihan ini kami bisa mendapatkan pandangan baru," kata Estri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau