KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Director of Mine Project IGP Morowali Wafir dalam pernyataan resmi mengatakan, perseroan terus menggenjot fase penyiapan penambangan dan fasilitas pabrik pengolahan. Sambil meneruskan kinerja program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut dia, program PPM tersebut di antaranya memuat komitmen dalam menjalankan program sosial dan pengembangan talenta lokal agar dapat terserap dalam industri pertambangan, salah satunya di area operasional Vale.
"Sejak 2022, PPM PT Vale telah mengimplementasikan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik Vale atau padi organik, lalu berkembang ke program pertanian organik lainnya seperti komoditas sayur, dan merambah budidaya tanaman herbal organik," ujarnya.
Baca juga: Vale Bakal Luncurkan Program Intervensi Stunting di Tujuh Provinsi
Di Morowali, jumlah petani yang terlibat pada tahap awal tahun 2022 adalah sebanyak 12 orang yang berada di empat desa binaan dengan lahan garapan 1,2 hektar. Kini, tumbuh menjadi 90 petani di 13 desa.
Dari jumlah itu, sebanyak 25 orang di antaranya merupakan petani padi yang memiliki luas sawah organik 6,8 hektare, dengan panen padi organik mencapai 17.600 kilogram.
Selain itu, ada juga 25 petani sayur dan 40 petani herbal dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dengan total panen sayur organik pada tahun 2023 sebanyak 78 kilogram.
Wafir menjelaskan, selain memberi pendampingan dan peningkatan kapasitas serta pemberian infrastruktur dan prasarana, pihaknya juga membantu pendampingan perolehan sertifikasi organik.
Sampai hari ini, terdapat 50 persen lahan sawah organik binaan telah mendapat sertifikasi organik dari lembaga INOFICE.
INOFICE adalah Lembaga sertifikasi yang telah diverifikasi oleh Otoritas Kompeten Pangan Organik (OKPO) Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2007 dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tahun 2008 dengan nomor LSPO-003-IDN.
Baca juga:
Ia menambahkan, saat ini PT Vale juga mengalokasikan program sosial dalam bentuk aksi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sampah. Manajemen sampah yang dilaksanakan tim IGP Morowali dilengkapi dengan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R.
Melalui program unggulan TPS 3R ini, kata Wafir, IGP Morowali berupaya menginisiasi penerapan ekonomi sirkular.
Tujuannya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalisir kerusakan sosial dan lingkungan.
Hingga saat ini, kami telah bekerja dengan 359 talenta lokal asli Morowali.
Peranan mereka beragam, dan secara status ada yang menyandang predikat karyawan, pekerja yang sifatnya berbasis kemitraan dengan perusahaan lokal, serta mereka yang berstatus karyawan dari perusahaan kontraktor lokal.
"Kami juga terus melanjutkan pelatihan vokasi, untuk mencetak bibit pemuda yang siap mendukung progres proyek kami ke depan," pungkas Wafir.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya