Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Provinsi dengan Dokter Paling Sedikit, Mayoritas di Indonesia Timur

Kompas.com - 09/03/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Persebaran dokter di Indonesia belum merata. Ketimpangan kehadiran tenaga medis masih menjadi pekerjaan rumah.

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) dalam Statistik Indonesia 2024, jumlah dokter di seluruh Indonesia tercatat 183.648 orang.

Jumlah dokter dalam publikasi BPS tersebut mencakup dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.

Baca juga: Janji Prabowo Tambah 300 FK dan Ketimpangan Distribusi Dokter

Dari jumlah tersebut, mayoritas dokter atau 57,13 persen di antaranya menumpuk di enam provinsi di Pulau Jawa.

Jumlah dokter di Jawa menurut data BPS tercatat 104.922 orang. Itu artinya, tersisa 78.726 dokter yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Melihat data tersebut, tergambar kesenjangan persebaran dokter. Selain itu, ada beberapa provinsi dengan jumlah dokter di bawah 1.000 orang.

Wilayah Papua menjadi daerah dengan kehadiran dokter paling sedikit di Indonesia. Jumlah dokter di enam provinsi di Papua menurut BPS adalah 2.571 orang.

Jumlah tersebut hanya 1,40 persen saja dari total dokter se-Indonesia atau hanya 2,45 persen saja dari jumlah dokter di Jawa.

Baca juga: 30 Dokter Hewan di NTT Dilatih Hadapi Wabah Penyakit Ternak

Selain Papua, beberapa daerah juga memiliki kehadiran dokter yang sedikit. Mayoritas situasi ini terjadi di Indonesia Timur.

Dilansir dari Statistik Indonesia 2024, berikut 10 provinsi dengan jumlah dokter paling sedikit.

  1. Papua Pegunungan: 235 orang
  2. Papua Selatan: 308 orang
  3. Papua Barat Daya: 385 orang
  4. Papua Tengah: 412 orang
  5. Papua Barat: 432 orang
  6. Sulawesi Barat: 578 orang
  7. Gorontalo: 678 orang
  8. Kalimantan Utara: 691 orang
  9. Maluku Utara: 769 orang
  10. Papua: 799 orang

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui terjadi ketimpangan persebaran dokter di Indonesia.

Pada Oktober 2023, Muhadjir mengatakan secara keseluruhan jumlah dokter di Indonesia masih belum memadai.

Kekurangan dokter di Indonesia, kata Muhadjir, cukup mengkhawatirkan terutama di luar pulau Jawa.

Baca juga: Dokter Bedah Ini Manfaatkan Lahan Sempit di Rumah untuk Beternak Lele

"50 persen puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) di Indonesia Timur seperti Papua tidak memiliki dokter umum dan lebih mengkhawatirkan untuk dokter spesialis," ucap Muhadjir dikutip dari situs web Kemenko PMK.

Dia mengungkapkan, ketimpangan sebaran dokter di Indonesia disebabkan oleh bias kebijakan yang menggunakan standar tenaga kesehatan dari pusat atau Pulau Jawa.

Menurutnya, suplai dokter di daerah masih mengandalkan Pemerintah Pusat. Bila kondisi tersebut terus terjadi, ketimpangan akan terus berlangsung.

"Bayangan saya tidak mungkin kalau menyelesaikan masalah di Papua kalau dokternya atau perawatnya bukan dari Papua. SDM (sumber daya manusia) lokal Papua atau Indonesia Timur banyak yang cerdas. Mereka bisa kita berdayakan, dididik, dilatih untuk bisa menjadi tenaga kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Agincourt Gelar Dokter Spesialis Masuk Desa, 143 Warga Tapanuli Selatan Terlayani

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Gelar 'Kick Off' Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Kemenparekraf Gelar "Kick Off" Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Pemerintah
Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

LSM/Figur
Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Pemerintah
World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

Pemerintah
SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Pemerintah
Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemerintah
PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

LSM/Figur
Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Swasta
Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Swasta
HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

Swasta
Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Swasta
Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Swasta
Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Pemerintah
Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Swasta
Orang-orang Super Tajir Didesak Bayar Pajak untuk Tanggulangi Krisis Iklim

Orang-orang Super Tajir Didesak Bayar Pajak untuk Tanggulangi Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com