Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2023, 21:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 dokter hewan garis depan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilatih untuk mengendalikan dan menanggulangi wabah penyakit ternak wabah penyakit ternak pada sektor peternakan di Indonesia.

Kegiatan itu digelar Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana, bekerjasama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) serta Indonesia-Australia Read Meat and Cattle Partnership (IARMCP) di hotel Timore Kota Kupang, Senin (18/12/2023).

Ketua Panitia Kegiatan Novalino HG Kallau mengatakan, puluhan dokter hewan yang hadir dalam pelatihan tersebut, berasal dari Pulau Timor, Rote Ndao dan Sabu Raijua.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan jumlah dokter hewan garis depan dan calon dokter hewan dalam menghadapi wabah penyakit hewan ternak yang baru muncul (emerging diseases) maupun yang muncul kembali (re-emerging diseases).

Pasalnya, saat ini banyak masalah penyakit asal hewan yang menjadi ancaman. Terlebih, di NTT masih bebas penyakit mulut dan kuku.

Baca juga: Ini Kelompok Paling Rentan Terpapar Polusi Udara, Diintai Penyakit Kronis

"Karena itu, kita berusaha agar dokter hewan yang ada di NTT ini, mampu mencegah agar penyakit itu tidak masuk ke NTT ini," ujar Novalino.

Pelatihan ini diadakan sebagai langkah kritis untuk memperkuat kapasitas petugas kesehatan hewan dalam menghadapi serta menanggulangi wabah penyakit ternak, khususnya dalam sektor peternakan sapi di Indonesia.

Menurutnya, jika penyakit mulut dan kuku sudah masuk berarti menjadi ancaman bukan hanya sapi tapi ternak lain. Itu tentu akan mengganggu sekali perekonomian masyarakat.

Sehingga, dengan kegiatan itu dokter hewan yang bertugas di garis depan khususnya di pusat kesehatan hewan dan instansi pemerintah, dapat mengetahui hal penting bagaimana cara supaya mempertahankan daerah dari masuknya penyakit dari luar.

Dalam kegiatan ini mereka dilengkapi bagaimana mengenal akan ancaman. Panitia mempersiapkan bagaimana mereka sigap mendeteksi secara cepat untuk kemungkinan kemungkinan penyakit yang masuk.

Adapun lokasi yang sudah dipersiapkan panitia yakni berada di Kabupaten Kupang.

Baca juga: Tips Mencegah Penyakit ISPA di Tengah Kualitas Buruk Udara Jakarta

"Dengan mereka turun ke lapangan, mereka bisa memiliki contoh kira-kira bagaimana tindakan mulai dari mengetahui masalah apa yang ada di lapangan kemudian mereka kumpulkan data dan analisis dan buat keputusan untuk bagaimana perlakuan selanjutnya," jelas Novalino.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari penanganan dan pengendalian penyakit hewan, sehingga pihaknya harus membekali petugas kesehatan hewan agar mereka sigap ketika munculnya penyakit baru.

"Contohnya saat African Swine Fever (ASF) masuk kita kelimpungan. Sehingga dengan bekal dengan masalah itu kita berusaha supaya ke depan hal itu mampu kita cegah secepat mungkin. Jadi itu maksud dan tujuan kami," kata dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau