Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2024, 15:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Yayasan Mahija Parahita Nusantara bersama Frestea menunjukkan kepedulian terhadap pahlawan daur ulang di bulan Ramadan dengan menyalurkan 1.000 paket donasi sembako dan 7.520 paket buka puasa.

Memasuki tahun ketiga, donasi diberikan bagi pahlawan daur ulang atau pekerja informal sektor sampah dan keluarga prasejahtera di 23 lokasi di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Mahija dan para mitra untuk mendukung keberlangsungan ekonomi sirkular yang telah berlangsung selama 3 tahun.

"Sebagai Yayasan Non-Profit yang berperan aktif dalam mendukung ekonomi sirkular, Mahija Parahita Nusantara menempatkan komunitas pahlawan daur ulang sebagai bagian penting dalam ekonomi yang berkelanjutan," ujar Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Suharji Gasali.

"Untuk itu, Mahija dengan berbagai mitra perusahaan termasuk bersama Frestea, terus berkomitmen memberikan dukungan bagi pahlawan daur ulang agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, utamanya dalam momen bulan suci Ramadan ini," tambahnya. 

Di bulan Ramadan, volume sampah meningkat sebanyak 20 persen. Oleh karena itu, perhatian kepada komunitas pengumpul sampah dan keluarga pra sejahtera diharapkan dapat membantu mereka dalam melewati momen Ramadan dengan lebih baik.

Dukungan yang diberikan oleh Mahija dan Frestea diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pahlawan daur ulang dan keluarga mereka, serta mendorong semangat mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Suharji Gasali menambahkan, “selain dukungan saat Ramadan, Yayasan Mahija Parahita Nusantara juga bergerak untuk membantu para pahlawan daur ulang melalui program edukasi dan pelatihan, program kesehatan dan nutrisi, serta pengembangan komunitas dan pembangunan infrastruktur."

Dia menjelaskan, sepanjang tahun 2024 Mahija berkomitmen memberikan dukungan kepada pahlawan daur ulang secara berkelanjutan untuk memberikan dampak positif kepada sekitar 35,000 jiwa.

Selain itu, Mahija juga memberikan bantuan pendidikan kepada tujuh sekolah mitra yang mempunyai 1000 anak didik dibawah naungan sekolah-sekolah adopsi tersebut.

Triyono Prijosoesilo, Direktur Public Affairs, Communication and Sustainability Coca-Cola Indonesia mengatakan, "kolaborasi Frestea bersama Mahija utamanya dalam memberi dukungan kepada komunitas pekerja informal sektor pengumpulan sampah, seperti yang telah berjalan pada Ramadan tiga tahun ini."

"Diharapkan, kontribusi Frestea bisa meningkatkan dampak bantuan kepada mereka serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai daur ulang dan keberlanjutan. Diharapkan kedepannya, makin banyak mitra yang turut berkontribusi dalam berbagai program bersama Mahija,” jelas Triyono.

Baca juga: HUT ke-63, HK Guyur Rp 500 Juta untuk Pendidikan, Pengelolaan Sampah, dan UMKM

Yayasan Mahija Parahita Nusantara menjalankan konsep pengumpulan bertanggung jawab melalui 30 mitra pengumpul botol bekas di seluruh Indonesia dan mampu memproses 31.500 ton botol PET bekas atau setara dengan 2 miliar botol setiap tahunnya.

Keberhasilan ini menandai komitmen perusahaan untuk menjadi pelaku utama dalam gerakan global menuju keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau