KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan berbagai teknologi penginderaan jauh.
Teknologi ini salah satunya digunakan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, melalui pemantauan kondisi lahan pertanian secara menyeluruh.
"Kami sekarang sudah punya teknologi yang mempermudah untuk membuat data geospasial. Kami banyak menggunakan data-data penginderaan jauh yang perkembangannya sangat pesat," kata Peneliti Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rizatus Shofiyati, dilansir dari Antara, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Peneliti BRIN: Desa Inovasi Berperan Penting dalam Membangun Indonesia
Rizatus mengatakan bahwa data-data penginderaan jauh saat ini tersedia banyak dan murah, seiring dengan kemajuan teknologi dari waktu ke waktu.
Bahkan, perkembangan penginderaan jauh sudah mencapai tahap resolusi semakin tinggi, revisit time semakin cepat, konstalasi satelit, satelit mikro dan nano, platform data sharing banyak, mapping engine banyak, hingga drone yang mudah diperoleh.
Beberapa proyek penginderaan jauh yang dilakukan oleh BRIN dalam bidang pertanian, di antaranya memantau lahan kepala sawit dan membantu pemetaan lahan pertanian rusak untuk program asuransi pertanian.
Dalam proyek pemetaan lahan pertanian rusak, BRIN menggunakan drone atau pesawat tanpa awak. Ini dapat mengingatkan kondisi lahan di bawah dua hektare yang banyak berada pada kemiringan yang curam.
Adapun pemetaan lahan kelapa sawit yang dilakukan BRIN melalui satelit digunakan oleh Kementerian Pertanian untuk melihat peremajaan sawit rakyat.
Baca juga: Inovasi Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Gunakan Baterai LFP
"Dengan melihat umur, status, kerusakan, dan sebaran, kita bisa melihat mana sih yang harus diremajakan. Teknologi deep learning dipakai untuk meneliti sawit," tutur Rizatus.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa teknologi penginderaan jauh juga bisa untuk melihat tanaman yang kekurangan pupuk, serta faktor-faktor pendukung pertumbuhan tanaman seperti ketersediaan air, waduk, gangguan banjir, hingga gangguan kekeringan.
"Teknologi penginderaan jauh juga dipakai untuk melihat potensi pemasok lahan rawa, konversi lahan, dan memantau ketersediaan lahan cadangan pangan," terangnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa penggunaan penginderaan jauh bisa dioptimalkan untuk menjawab kebutuhan, mulai dari bidang pertanian hingga tata ruang.
Pemanfaatan penginderaan jauh di antaranya untuk tiga tujuan besar atau area krusial, yakni pertanian, kehutanan dan perikanan, kebencanaan, serta tata ruang.
Untuk area pertanian, kehutanan dan perikanan, penginderaan jauh bisa dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan mulai dari masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan, hingga daerah terpencil.
Baca juga: Inovasi dari Sampah, Sulap Botol Yakult Jadi Material Mirip Marmer
Contohnya, hasil penginderaan jauh tentang zona penangkapan ikan, akan berguna bagi para nelayan untuk pergi melakukan penangkapan ikan ke lokasi ikan banyak berkumpul.
Di bidang kehutanan, selain untuk pemantauan titik panas (hotspot), dapat juga diperoleh data dan analisa akurat hasil penginderaan jauh untuk melihat besar tutupan vegetasi atau hutan, potensi hutan yang masih ada, dan area hutan yang hilang.
Data-data tersebut bisa digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk pencegahan deforestasi dengan melihat data historis yang ditangkap penginderaan jauh.
Untuk tujuan ketahanan bencana, pemanfaatan penginderaan jauh bisa lebih diarahkan ke bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Paling tidak mendeteksi mana daerah rawan tanah longsor," ujar Menristek.
Untuk tujuan tata ruang, penginderaan jauh bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi terkini dan mendukung pemetaan tata ruang yang jelas sehingga mendukung pembangunan wilayah yang lebih baik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya