Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Luncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim

Kompas.com - 28/03/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meluncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim (RAN GPI), Kamis (28/3/2024).

Rencana aksi tersebut diluncurkan untuk mewujudkan keadilan sosial dan ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim bagi setiap orang.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N Rosaline mengatakan, ada sejmlah tujuan pembentukan RAN GPI tersebut.

Baca juga: BMKG: Atasi Perubahan Iklim dengan Cara Mitigasi dan Adaptasi

Salah satu tujuannya adalah keadilan sosial dan ketahanan terhadap bencana serta perubahan iklim bagi semua orang.

Tujuan lainnya ialah perencanaan dan penganggaran perubahan iklim yang responsif gender dan inklusif.

Selain itu, pentingnya pelibatan, kerja sama, dan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam aksi dan kebijakan perubahan iklim.

"Ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement dan ENDC (Enhance National Determined Contribution) 2022," kata Lenny, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: 45 Juta Anak Afrika Rawan Pangan karena Perubahan Iklim

Lenny menyampaikan, perubahan iklim merupakan isu sosial yang dampaknya dirasakan bersama, baik perempuan, laki laki, anak-anak, maupun kelompok rentan.

Namun, kata Lenny, perubahan iklim ini semakin memperburuk kesenjangan yang dirasakan perempuan.

"Perubahan iklim itu tidak netral gender. Perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim," tutur Lenny.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ribuan Hektare Sawah Kekeringan, Setara 2.088 Lapangan Sepak Bola

Kesenjangan tersebut muncul karena beberapa sebab seperti peran tradisional gender, akses sumber daya yang terbatas, mobilitas terbatas, perempuan di daerah miskin, dan konsekuensi sosial kebijakan.

Dia menyuturkan, perempuan yang tinggal di daerah miskin akan lebih rentan karena kurangnya akses terhadap infrastruktur yang kuat,

Mereka juga tertinggal dalam layanan kesehatan yang memadai dan sumber daya untuk menghadapi perubahan iklim.

Untuk itu, penting mewujudkan kesetaraan gender dalam mengatasi tantangan dari dampak perubahan iklim.

Baca juga: Langkah Peternak Belgia Seret Perusahaan Migas ke Meja Hijau karena Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com