JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI bakal fokus mendukung penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara pada tahun 2024.
Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan, SMI akan mencoba memberikan dukungan penutupan di PLTU Cirebon unit 1 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
"Kalau penyertaan modal masih di energi transisi. Yang paling berprogres terkait dengan energi transisi, terkait rencana coal phase out," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor SMI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Dikutip dari Kompas.id, PLTU Cirebon-1 akan berhenti beroperasi pada 2035. Proyek pensiun dini PLTU berkapasitas 660 megawatt (MW) itu tercantum dalam nota kesepahaman yang ditandatangani PT CEP dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), November 2022, di Bali. Pemerintah Indonesia dan PT PLN (Persero) juga menjadi pihak terkait dalam kesepakatan itu.
Selain itu, pada tahun 2024 SMI akan mulai menambah kepemilikan sahamnya di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) hingga 55 persen.
"Rencananya nanti sampai 55 persen," lanjutnya.
Baca juga: SMI Masuk, Seksi 3 Tol Bocimi Dipastikan Berlanjut
Adapun pada awal Januari 2024, SMI telah mengawali kepemilikan sahamnya di Tol Bocimi dengan mengakuisisi saham PT Waskita Toll Road (WTR) di PT Trans Jabar Tol (TJT) selaku pemilik konsesi Tol Bocimi sebesar 25 persen.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan & Investasi Sylvi J. Gani menjelaskan bahwa nilai akuisisi 25 persen saham Waskita tersebut adalah sebesar Rp 755 miliar.
"Resminya awal Januari ini ya kita masuk ke Trans Jabar Tol atau Bocimi untuk 25 persen, itu nilainya sebesar Rp 755 miliar," tegasnya.
Sejalan dengan itu, SMI akan menerbitkan saham baru untuk menyelesaikan pembangunan Tol Bocimi hingga Sukabumi Barat.
Penerbitan saham baru dan penambahan kepemilikan saham tersebut akan dilakukan bertahap seiring dengan selesainya konstruksi Tol Bocimi hingga tahun 2026.
Sebagai informasi, SMI berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 7,6 triliun pada tahun 2023 atau naik 22,8 persen dibandingkan tahun lalu yaitu Rp 6,2 triliun.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya