Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WIKA Luncurkan Platform WISE, Komitmen Perkuat Tata Kelola ESG

Kompas.com - 16/05/2024, 06:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memperkenalkan platform WIKA Integrated Smart E-Procurement (WISE) sebagai terobosan baru dalam fungsi pengadaan Supply Chain Management (SCM) yang semakin transparan.

Platform dengan basis web application tersebut telah diluncurkan pada Selasa (7/5/2024) dan dapat diakses oleh publik.

"Ini sejalan dengan strategi penguatan tata kelola perseroan yang masuk dalam 8 Metode Stream penyehatan," ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, dalam pernyataannya, Rabu (15/5/2024). 

Baca juga: Jasa Marga, Satu-satunya Pemain Tol di Indonesia dengan Risiko ESG Rendah

Ia menjelaskan, melalui platform tersebut, proses tender dapat dilaksanakan dengan transparan. Para vendor juga dapat memantau status proses penawaran secara langsung, sehingga akan meminimalisir potensi terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Perusahaan juga akan diuntungkan dengan aplikasi platform tersebut. Sebab, akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif dengan kualitas yang telah ditentukan. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan efisiensi bagi perseroan.

“Hal ini menunjukkan komitmen perseroan untuk terus mengedepankan transformasi digital dalam berbagai aktivitas bisnisnya untuk menciptakan efektivitas, efisiensi, serta penerapan tata kelola yang semakin kuat yang sejalan dengan strategi keberlanjutan WIKA," imbuhnya. 

WIKA peroleh risk rating yang semakin baik dari sustainalytics

Sejalan dengan upaya penguatan tata kelola dan digitalisasi perseroan melalui peluncuran platform WISE, WIKA kembali meraih risk rating yang semakin baik dari Lembaga pemeringkat Environmental, Social, dan Governance (ESG) internasional yaitu Sustainalytics. 

Dengan skor sebesar 28,2 (Medium Risk), lebih baik dari skor sebelumnya yaitu 29,8 (Medium Risk).

"Penilaian rating terbaru ini semakin menguatkan posisi perseroan sebagai perusahaan konstruksi dengan nilai ESG rating terbaik di Indonesia, dan sejajar dengan perusahaan konstruksi global seperti Vinci Construction," ujar Agung Budi. 

Adapun penilaian tersebut didasarkan pada penerapan tata kelola WIKA, dibuktikan dengan telah adanya kebijakan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan memiliki Whistleblowing Sistem yang baik dan telah terintegrasi dengan Lembaga KPK.

Selain itu, WIKA juga dinilai memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dampak karbon yang dihasilkan dari proses konstruksi. Hal ini ditunjukkan dengan telah dimilikinya perencanaan penurunan emisi karbon (carbon footprint) di seluruh wilayah operasi perseroan.

"Penyematan predikat ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang melalui praktik berkelanjutan dalam seluruh lini bisnis WIKA, dengan mengintegrasikan strategi dan aktivitasnya ke dalam tanggung jawab terhadap Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perseroan," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau