Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2024, 21:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembahasan tentang wilayah sungai tidak lepas dari proses politik karena berhubungan dengan otoritas wilayah sungai.

Hal tersebut disampaikan Basuki dalam diskusi panel tentang basin atau wilayah sungai sebagai bagian rangkaian acara World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali, Rabu (22/5/2024).

Segmen basin di WWF menjadi peluang untuk berbagi praktik terbaik dan pengalaman serta upaya advokasi wilayah sungai, termasuk membina jaringan dan membangun kemitraan antar otorita badan sungai.

Baca juga: WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

"Kerja sama lintas batas sangat penting dalam memastikan keterhubungan badan air sekaligus mempromosikan kolaborasi untuk mengurangi konflik dan mendorong manfaat yang lebih luas secara bersama," kata Basuki dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

Basuki mengutip sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan WWF ke-10 yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sumber daya air.

Tema WWF ke-10 yakni "Air Bagi Kemakmuran Bersama" bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

"Ketiga prinsip ini dapat diwujudkan dengan satu kata kuncinya adalah kolaborasi," tutur Basuki.

Baca juga: Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Basuki mencontohkan pentingnya kolaborasi menjadi kunci sukses penanganan Sungai Citarum di Jawa Barat melalui program restorasi sungai yang komprehensif serta pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Bendungan Cirata.

"Pemerintah Indonesia sangat berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas pengalaman program Citarum Harum yang bagus ini untuk diterapkan di tempat lain," kata Basuki.

Untuk diketahui, diskusi panel tentang basin turut dihadiri oleh Presiden World Water Council Loic Fauchon, President of International Network of Basin Organizations (INBO) Nizar Baraka, serta para Menteri dan pengambil keputusan untuk membahas tata kelola, perencanaan, dan pembiayaan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai secara global.

Baca juga: Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere dan Smart City

Fauchon mengatakan, pembahasan basin atau wilayah sungai saat ini sudah menjadi isu global dan elemen geostrategis yang sangat penting di dunia.

Dia menyampaikan, wilayah sungai harus menyatukan kompetensi setiap negara, khususnya dalam hal ketahanan air.

"Dan untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi ini harus ada inovasi, basin, dan pemerintah," papar Fauchon.

Baca juga: WWF Bali Sahkan Deklarasi Menteri, Dorong Pengelolaan Air di Pulau-pulau Kecil

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau