KOMPAS.com-Science Based Targets initiative (SBTi) telah merilis serangkaian peta jalan (net zero pathways) yang komprehensif untuk industri kimia global.
Peta jalan ini menawarkan kepada para produsen langkah-langkah yang terukur serta bertahap pada area-area di mana emisi karbon paling tinggi dalam manufaktur kimia untuk mengurangi emisi secara drastis dan selaras dengan target iklim dunia.
Industri kimia sendiri diketahui menghasilkan bahan dasar yang digunakan oleh hampir semua industri lain tetapi juga sekaligus menjadi sumber emisi gas rumah kaca industri terbesar ketiga.
Oleh karena itu, kerangka kerja SBTi yang baru sangat penting karena menyediakan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang yang terstandarisasi untuk mewujudkan potensi dekarbonisasi yang masif di sektor ini yang selaras dengan Corporate Net-Zero Standard dan Corporate Near-Term Criteria.
Baca juga: Demi Target Iklim Global, SBTi Luncurkan Standar Net Zero untuk Sektor Energi Listrik
Melansir ESG News, Selasa (2/12/2025) panduan SBTi yang disebut The Chemical Sector Pathways and Implementation Criteria ini berisi serangkaian titik emisi utama dalam industri kimia, mulai dari proses manufaktur inti hingga dampak lingkungan produk mereka saat digunakan.
Dengan menggunakan panduan tersebut, perusahaan pun dapat memetakan strategi dekarbonisasi jangka pendek dan panjang yang mencerminkan realitas aset, portfolio produk serta pasar mereka.
David Kennedy, Chief Executive Officer (CEO) di Science Based Targets initiative (SBTi), mengatakan panduan baru tersebut mencerminkan posisi strategis sektor ini dalam transisi global.
"Sektor kimia adalah pusat dalam transisi menuju nol-bersih, mengingat peran fundamentalnya dalam ekonomi global. Mengadopsi langkah ini akan memicu tindakan tegas dan menghasilkan manfaat ganda berupa inovasi dan nilai ekonomi jangka panjang bagi perusahaan," katanya.
Inisiatif baru SBTi ini tak dimungkiri memerlukan waktu cukup lama untuk penyusunannya. Proses pengembangannya menggabungkan ilmu pengetahuan dan pemodelan iklim terkini untuk menentukan seberapa cepat emisi harus menurun di berbagai rute produksi agar sektor ini selaras dengan tujuan global.
"Pengembangan Kriteria yang ambisius ini melibatkan riset, konsultasi, dan masukan ahli yang ekstensif, semuanya bertujuan untuk mendorong transformasi yang bermakna di sektor kimia," papar Alberto Carrillo Pineda, Chief Technical Officer di inisiatif Science Based Targets.
Baca juga: Atasi Kebutuhan Green Skill, SBTi Buka Akademi untuk Upskilling Profesional Keberlanjutan
"Peta jalan ini mendefinisikan jalur spesifik yang menguraikan seberapa banyak dan seberapa cepat perusahaan harus mengurangi emisi agar selaras dengan tujuan iklim internasional. Dengan menggunakan peta jalan ini, perusahaan dapat menyelaraskan strategi iklim mereka dan percaya diri menavigasi transformasi net zero," tambahnya.
Panduan ini juga membantu investor, pemberi pinjaman, dan mitra rantai pasokan memahami ekspektasi pengurangan emisi untuk sektor yang menjadi jangkar manufaktur global.
Pada akhirnya, panduan SBTi untuk industri kimia adalah intervensi yang sangat penting yang konsekuensinya terasa di seluruh ekonomi global, dari energi hingga rantai pasok. Kecepatan industri kimia mengadopsi standar ini akan menjadi penentu utama dalam mencapai tujuan nol-bersih industri secara global.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya