Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Pelayanan Kesehatan Anak di Indonesia Belum Merata

Kompas.com - 24/06/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pelayanan kesehatan anak masih belum merata di Indonesia.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, pemerataan pelayanan kesehatan terhadap anak membutuhkan lebih banyak kerja sama lintas sektoral.

Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah bersama IDAI dan banyak pihak telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia.

"Namun masih terdapat beberapa permasalahan dalam mencapai pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia," kata Piprim dalam sambutannya secara daring pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-70 IDAI yang digelar di Jakarta, Sabtu, (22/6/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Piprim menuturkan kesehatan anak merupakan investasi penting bagi masa depan suatu bangsa.

Sayangnya, akses terhadap layanan kesehatan anak berkualitas tinggi masih belum merata di Indonesia.

Berbagai masalah seperti terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak, sampai akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas masih saja terjadi hingga ke pelosok daerah.

Dia berucap, sejumlah tantangan itu belum teratasi dengan baik, dan khawatir semua akan memengaruhi tumbuh kembang anak menjadi lebih sehat dan tangguh.

Maka dari itu, ia mengajak seluruh rekan sejawatnya untuk lebih bekerja keras dalam mengedukasi seluruh lapisan masyarakat termasuk para mitra agar lebih memperhatikan kesehatan anak bangsa.

"Meski masih ada tantangan, prospek pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia masih tetap besar. Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, diharapkan setiap anak di Indonesia dapat memperoleh akses terhadap layanan kesehatan berkualitas," tutur Piprim.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, IDAI dan para dokter spesialis anak memiliki peran penting dalam memajukan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.

Keterampilan dan pengalaman mereka dalam mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan pada anak sangat diperlukan, terutama di daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis.

"PB IDI berharap pemerintah memberikan banyak beasiswa pendidikan kedokteran anak dan insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah terpencil untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang belum merata ini," ujar Adib.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Pemerintah
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025, Apresiasi Inovasi Petani dan Pegiat Pangan
BUMN
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
BMKG: Perubahan Iklim Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia
Pemerintah
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Pemerintah
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Pemerintah
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau