KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai, 18 bulan mendatang akan menjadi momen krusial dalam membatasi kenaikan suhu Bumi 1,5 derajat celsius sesuai Perjanjain Paris 2015.
Dia menambahkan, jangka waktu tersebut juga menjadi kurun yang penting untuk menghindari kekacauan yang terburuk akibat krisis iklim.
"Jika ada waktu untuk bersatu untuk iklim, sekaranglah saatnya," kata Guterres dalam pesannya di X (dulu Twitter), Sabtu (22/6/2023).
Baca juga: BMKG: Perubahan Lanskap Salah Satu Penyebab Suhu Panas di Jakarta
Dia juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera terhadap perubahan iklim.
"Bersama-sama, mari kita ciptakan planet yang sehat dan masa depan yang lebih aman bagi kita semua," ucap Guterres.
Dilansir dari Anadolu Agency, PBB telah memprioritaskan berbagai upaya untuk memerangi perubahan iklim.
PBB juga mendesak negara-negara untuk berkomitmen terhadap target yang lebih ambisius berdasarkan Perjanjian Paris.
Tujuan globalnya adalah mencegah suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius di atas periode pra-industri guna menghindari dampak buruk terhadap planet ini.
Baca juga: Suhu Bumi Naik 1,43 Derajat Celsius, Aktivitas Manusia Penyebab Utama
Sebelumnya, Guterres menyampaikan, dunia mengalami suhu panas yang luar biasa karena perubahan iklim. Dia menyerukan agar umat manusia bersatu menghindari "neraka iklim".
Hal tersebut disampaikan Guterres usai sejumlah lembaga melaporkan suhu panas yang luar biasa akhir-akhir ini.
Lembaga pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), melaporkan rata-rata suhu global selama 12 bulan terakhir naik 1,3 derajat celsius dibandingkan masa pra-industri.
Peningkatan tersebut membuat suhu Bumi selama 12 bulan terakhir menjadi periode terpanas sejak 1940, sebagaimana dilansir Reuters.
Dalam laporan terpisah, Meteorological Organization (WMO) memprediksi, setidaknya ada kemungkinan 80 persen dalam satu tahun untuk lima tahun mendatang, suhu Bumi melampaui 1,5 derajat celsius dibandingkan masa pra-industri.
Guterres menyampaikan, laporan-laporan tersebut menunjukkan betapa cepatnya dunia menuju arah yang salah dalam hal menstabilkan sistem iklim.
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Suhu Bumi 12 Bulan Sangat Panas
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya