KOMPAS.com - Populasi rusa kutub diproyeksikan menurun sebesar 84 persen pada 2100 akibat perubahan iklim dalam skenario emisi tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tim dari Universitas Adelaide dan Universitas Kopenhagen tersebut, rusa kutub juga diperkirakan kehilangan 71 persen wilayah jelajah di Amerika Utara pada tahun 2100.
“Prakiraan kami menunjukkan bahwa populasi rusa kutub Amerika Utara ini paling berisiko akibat pemanasan iklim, dengan kemungkinan penurunan hingga 80 persen pada 2100, kecuali ada pengurangan besar emisi gas rumah kaca dan peningkatan investasi dalam pengelolaan dan konservasi satwa liar,” ujar peneliti utama, Damien Fordham dari Universitas Adelaide, seperti dikutip Earth, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: 4 Peran Gajah untuk Alam, Jadi Spesies Kunci hingga Penyeimbang Ekosistem
Rusa kutub mempertahankan keanekaragaman tumbuhan Arktik dengan merumput secara selektif dan mencegah tumbuhan tertentu mendominasi. Hilangnya rusa kutub akan memiliki banyak efek berantai, termasuk berkurangnya penyimpanan karbon di tanah Arktik.
Hilangnya rusa kutub juga dapat mempercepat pemanasan Arktik dengan melepaskan karbon yang tersimpan, mempengaruhi nutrisi tanah, dan mengubah reflektivitas permukaan. Hal ini dapat membuka pintu bagi spesies invasif dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Penelitian tersebut menunjukkan, tanpa upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang mendesak dengan investasi lebih besar dalam konservasi, maka penurunan populasi rusa kutub saat ini kemungkinan akan semakin cepat. Apalagi, melindungi kawanan rusa kutub juga penting bagi kesejahteraan ekonomi, budaya, dan emosional masyarakat Arktik.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.
Baca juga: Karhutla di Sumatera Picu Kematian Gajah akibat Terbakarnya Habitat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya