KOMPAS.com - Sekitar 10 hingga 20 ton ikan ditemukan mati di sepanjang Sungai Piracicaba, Negara Bagian Sao Paulo, Brasil.
Jaksa Sao Paulo mengatakan, investigasi awal menemukan adanya pembuangan air limbah dari pabrik Estiva di Sao Jose.
Limbah tersebut lantas mengalir dan mencapai aliran yang mengalir ke Sungai Piracicaba, sebagaimana dilansir AP via NPR, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Asupan Protein Penduduk RI Rendah, Ikan Jadi Solusi
"Bencana lingkungan yang menyedihkan ini telah menyentuh hati semua orang karena keseriusan dan luasnya dampak yang ditimbulkan," kata jaksa.
Dia menambahkan, situasi para nelayan dan masyarakat setempat juga sangat mengkhawatirkan.
Estiva tidak menanggapi beberapa permintaan komentar dari AP.
Direktur Perizinan Badan Lingkungan Hidup Sao Paulo Adriano Queiroz mengatakan, butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan lingkungan di sana.
Baca juga: Tual dan Kepulauan Aru Jadi Permodelan Penangkapan Ikan Terukur
Karena banyaknya ikan yang mati dan beragamnya spesies yang terkena dampak, pengaruhnya terhadap keanekaragaman hayati sangat besar.
Sungai Piracicaba melintasi kawasan lindung bernama Tanqua, yang dijuluki mini-Pantanal di Sao Paulo, diambil dari nama lahan basah tropis yang terkenal dengan melimpahnya satwa liar dan pemandangan alam yang memesona.
Cekungannya meliputi area seluas 12.531 kilometer (km) persegi.
Jaksa telah meminta laporan lengkap mengenai kondisi perairan tersebut. Pihaknya menunggu informasi teknis lebih lanjut sebelum mengambil langkah selanjutnya terkait tanggung jawab perdata dan pidana.
Baca juga: Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati saat Gelombang Panas
Sedangkan polisi sedang menyelidiki untuk menentukan apakah ada kejahatan lingkungan telah terjadi.
Perusahaan berisiko terkena denda yang besar.
Badan Lingkungan Hidup Sao Paulo pertama kali menerima laporan tentang kematian massal ikan dan bau menyengat yang berasal dari sungai tersebut pada 7 Juli.
Pada hari yang sama, badan tersebut meminta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Salto Grande untuk meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan untuk mengurangi polusi.
Baca juga: Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati saat Gelombang Panas
Pada 9 Juli, data menunjukkan peningkatan jumlah oksigen terlarut menurut Badan Lingkungan Hidup Sao Paulo.
Namun setelah itu, muncul laporan mengenai kematian massal lainnya di Tanqua, sekitar 60 kilometer dari kota Piracicaba tempat berita tentang ikan mati pertama kali muncul.
Sungai Piracicaba mengalir melalui salah satu wilayah pendudukan tertua di Sao Paulo.
Sungai ini juga digunakan sebagai rute navigasi kapal uap kecil dan memasok air untuk perkebunan tebu dan kopi.
Kekeringan parah di Amazon juga membunuh sejumlah besar ikan tahun lalu.
Baca juga: Konsumsi Ikan Teri Secara Luas Mampu Cegah 750.000 Kematian pada 2050
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya