Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai produk perikanan mampu mendongkrak angka asupan protein nasional karena pasokannya yang mencukupi serta kaya gizi dan lezat.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, saat ini rata-rata asupan protein nasional adalah 62,3 gram per kapita per hari.

"Ini menjadi tantangan kami di KKP, bagaimana meningkatkan asupan protein ikan untuk mendongkrak angka asupan protein nasional. Tapi dilihat dari trennya, masyarakat semakin menggemari produk-produk perikanan," ungkap Budi di Jakarta, Kamis (10/7/2024), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Muhadjir: Program Bedah Rumah Mampu Tangani PKE dan Stunting di Jateng

Budi menyampaikan, berdasarkan data berbagai sumber publikasi resmi, angka rata-rata asupan protein Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara maju.

Contohnya China mencapai 121,7 gram per kapita per hari, Amerika Serikat (AS) 109,6 gram per kapita per hari, dan Norwegia 101,2 gram per kapita per hari.

Bahkan di level Asia, Indonesia tertinggal dari Vietnam dengan 94,3 gram per kapita per hari, Malaysia 89,1 gram per kapita per hari, Thailand 66,5 gram per kapita per hari, dan Kamboja 63,6 gram per kapita perhari.

Budi mengutarakan, pihaknya berupaya meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, yang sekaligus bertujuan mendongkrak angka rata-rata asupan protein nasional.

Baca juga: Dukung Upaya Pencegahan Stunting, GNI dan SEI Mendapat Apresiasi dari Pemda Morowali Utara

Salah satu upaya yang dilakukan KKP melalui Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang diwujudkan lewat kampanye, sosialisasi, dan edukasi pentingnya konsumsi ikan untuk kesehatan dan kecerdasan.

Ia menambahkan, adanya peningkatan pola konsumsi ikan mencerminkan minat yang tinggi terhadap makanan berbahan baku ikan di Indonesia.

Hal ini juga menunjukkan adanya kesadaran tentang manfaat protein ikan untuk kesehatan maupun kecerdasan anak.

"Peningkatan asupan protein kepada ibu hamil, balita, dan anak-anak berkorelasi erat dengan upaya penurunan prevalensi stunting. Terlebih lagi Indonesia harus berani menargetkan lima tahun ke depan angka asupan protein meningkat menjadi di atas 100 gram per kapita per hari sebagai langkah utama mewujudkan generasi emas Indonesia 2045," ujar Budi.

Baca juga: Cegah Stunting, Pemerintah Daerah Perlu Wajibkan Calon Pengantin Periksa HB

Dia optimistis produk perikanan dapat mendongkrak rata-rata asupan protein nasional karena pasokan yang mencukupi, sehingga mudah diperoleh masyarakat dan harganya pun cenderung stabil.

Tahun lalu, produksi perikanan nasional sebesar 24,74 juta ton termasuk rumput laut, sedangkan rata-rata kebutuhan produk perikanan nasional di angka 13 juta ton per tahun.

Selain itu, masyarakat saat ini dapat mengolah ikan beku segar menjadi berbagai macam sajian masakan.

Kemudahan memperoleh informasi melalui internet mempermudah masyarakat mengolah ikan menjadi aneka ragam menu sesuai selera, bahkan bukan hanya citarasa lokal tapi juga internasional.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Target Pengukuran Serentak Intervensi Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau