Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADAedu Dorong Pemberdayaan Melalui Transformasi Pendidikan

Kompas.com, 1 Agustus 2024, 06:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberhasilan seorang anak dalam bidang pendidikan seringkali masih diukur dengan semata-mata angka yang dicapai di sekolah.

Pendiri ADA Digital Production, Esther Natalia Kurniawan, melalui program ADAedu yang telah didirikan sejak 2021, berupaya mengubah paradigma tersebut.

Menurutnya, penting untuk mengingat kekuatan pendidikan dan tujuannya untuk memberdayakan, mewujudkan, dan mengubah masyarakat menjadi spektrum dan jangkauan yang lebih luas.

Baca juga: Pemerintah Buka Peluang bagi Swasta Ciptakan Keberlanjutan Pendidikan

“Pendidikan tidak hanya berhenti di bidang akademis tetapi juga bervariasi di berbagai sektor, yang berdampak dan memengaruhi lingkungan dan keadaan sosial kita,” ujar Esther saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, pendidikan formal semata tidak menjamin bahwa generasi milenial, Gen-Z, maupun Gen-A akan memiliki masa depan yang gemilang.

“Berbicara tentang masa depan dan apa yang dimilikinya, pendidikan memiliki peluang tak terbatas yang hanya dapat ditetapkan melalui tindakan dan mengetahui kunci kinerja,” tambah dia.

Tentang program ADAedu

Oleh karena itu, melalui program ADAedu, ia ingin membangun keterampilan kepemimpinan khususnya bagi kalangan Generasi Milenial, Gen Z, dan Gen A.

“Program kami menekankan penerapan praktis keterampilan berpikir kritis dalam lingkungan dan lingkungan sosial nyata,” ujar Esther.

Mengintegrasikan bisnis dan organisasi di Jakarta, Indonesia, ke dalam kurikulum ADAedu, yang dirancang dan terinspirasi oleh kurikulum International Baccalaureate Creativity Activity/Action and Service (CAS) adalah salah satu cara.

Baca juga: Pemerataan Mutu dan Kualitas Pendidikan Jadi Tantangan di Indonesia

“Pendekatan ini mendorong pembelajaran berbasis penyelidikan komunikatif, mengembangkan hasil pembelajaran CAS dan pengetahuan tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) melalui penilaian formatif umum,” tutur dia.

Setelah Esther mendirikan ADAedu pada 2021 saat bersekolah di British School Jakarta (BSJ), program ini kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi kurikulum oleh kemitraan media bersertifikat dan Penasihat Pendidikan pada tahun 2023-2024.

“Program kami terinspirasi oleh program CAS IB dengan penerapan UNSDG (United Nation Sustainable Development Goals) dalam bentuk keterampilan implementasi praktis melalui workshop langsung,” terang Esther. 

Adapun sasarannya adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa, dengan tujuan dapat membantu memvisualisasikan bidang kerja dan opsi karier mereka.

Beberapa visi dan misi ADAedu dalam mempercepat kreativitas siswa didorong oleh nilai-nilai berikut:

 - Program ADAedu telah mengimplementasikan 17 nilai inti dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu mengakomodasi aktivitas praktis yang berbasis pada pengalaman kerja nyata.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
CIMB Niaga Salurkan 'Green Financing' Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
CIMB Niaga Salurkan "Green Financing" Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
Swasta
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
LSM/Figur
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
LSM/Figur
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
Pemerintah
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
LSM/Figur
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
LSM/Figur
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Pemerintah
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau