Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Tani Binaan YDBA Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah dari Buah Naga

Kompas.com - 08/08/2024, 19:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Para petani buah naga yang tergabung dalam Kelompok Tani Tunas Sejahtera di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil membudidayakan buah naga menjadi produk olahan.

Dari panen tersebut, para petani bisa memperoleh omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Ketua Poktan Tunas Sejahtera Nanang Prasetyo menjelaskan dalam pembudidayaan buah naga, 1 hektare bisa diisi sebanyak 1.200 tegakan pohon buah. Dalam sekali panen per 3 bulan, buah naga yang dihasilkan bisa mencapai 8 ton.

Baca juga:

“Bila dinominalkan, 1 hektare bisa menghasilkan Rp 160 juta per panen. Dalam setahun bisa 3-4 kali panen," ujar Nanang, saat agenda kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di lokasi, Rabu (7/8/2024).

Kelompok tani  yang dibentuk sejak 2019 ini telah mengalami berbagai perkembangan, sejak menjadi binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pada 2021.

Di antaranya, mengalami peningkatan produktivitas budidaya buah naga, terbukanya akses pasar, adanya keterlibatan dalam pelatihan dan peningkatan kemampuan, hingga memperoleh kemampuan mengelola produk turunan buah naga.

Sehingga, tidak hanya panen buah naga, Poktan Tunas Sejahtera mampu mengolah semua unsur yang ada termasuk kulit, bahkan memanfaatkan sisi buah yang sudah tidak segar, untuk menjadi produk olahan yang bernilai.

“Kalau yang lampau, pendapatan dan produktivitas buah naga itu sangatlah belum tertata. Pada saat itu Astra melalui YDBA masuk ke kami, dengan adanya program-program, membantu mulai dari menyediakan pelatihan, bagaimana buah naga yang baik, bagaimana pasarnya,” terang dia.

Ciptakan produk turunan buah naga

Ketua Poktan Tunas Sejahtera, Nanang Prasetyo, saat menerima kunjungan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/8/2024).KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Ketua Poktan Tunas Sejahtera, Nanang Prasetyo, saat menerima kunjungan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/8/2024).

Tak hanya meraup omzet ratusan juta, Poktan Tunas Sejahtera juga terus mengembangkan produk olahan turunan buah naga.

Melalui pelatihan produk turunan yakni pembuatan buah naga kering dari YDBA, anggota kelompok tani dapat meningkatkan pendapatan dan memanfaatkan semua unsur buah.

Pasalnya, ia mengakui, tidak semua buah naga bisa tumbuh dengan tingkat kesegaran maksimal. Misalnya, disebabkan karena faktor hama atau buah yang cepat membusuk, sehingga tidak semua buah naga bisa diterima di pasar.

Buah naga ada yang reject (ditolak). Jadi produk-produk yang tidak diterima di pasar, kami siapkan untuk diolah,” terangnya.

Baca juga:

Sejauh ini, kata dia, buah naga sudah bisa diolah menjadi sale, kripik, ataupun dry food.

Meski hanya sebagai penyuplai, Nanang bersyukur karena menurutnya hal itu sudah memberikan manfaat dan nilai tambah bagi para petani.

“Kami terus berusaha untuk mengembangkan produk olahan agar tidak ada buah naga yang terbuang. Jadi, semua produk bisa memiliki nilai tambah," ujar Nanang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau