Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Jawaban Jangka Panjang, Produktivitas Hijau Perlu Diterapkan Dunia Usaha

Kompas.com - 17/08/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengingatkan dunia usaha di Indonesia harus menerapkan paradigma produktivitas hijau.

Ida menuturkan, produktivitas hijau memang membutuhkan investasi yang besar. Akan tetapi, produktivitas hijau dapat menjadi jawaban jangka panjang untuk isu produktivitas.

Berbagai investasi tersebut untuk sejumlah kebutuhan seperti biaya penelitian dan pengembangan, pengadaan teknologi dan strategi produksi, pengelolaan limbah industri, serta pengembangan sumber daya manusia.

Baca juga: Lestari Summit 2024: Bongkar Peluang dan Tantangan Pendanaan Industri Hijau Indonesia

"Produktivitas hijau bagi pelaku industri bukan merupakan sebuah pilihan, melainkan keharusan sebagai sebuah paradigma yang harus diterapkan dalam menjalankan usaha," ujar Ida dalam Seminar Nasional Green Productivity 2024 yang diadakan di Jakarta, Rabu (14/8/2024) sebagaimana dilansir Antara.

Tahapan menunjuk produktivitas hijau, lanjut Ida, juga akan memengaruhi beragam harga penjualan dalam jangka pendek.

Sehingga hal tersebut menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi para pelaku di sektor industri untuk beralih ke proses yang lebih ramah lingkungan.

"Akan tetapi dalam jangka panjang konsep produktivitas hijau diharapkan dapat menjadi salah satu jawaban dalam mengurangi dampak buruk bagi lingkungan, yang pada akhirnya akan mendorong penghematan biaya dan mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas," tutur Ida.

Baca juga: Kaltim Bidik Pertumbuhan Ekonomi Hijau, Mitigasi Perubahan Iklim

Dia memastikan Kementerian Ketenagakerjaan terus meluncurkan berbagai program yang mendukung percepatan produktivitas hijau.

Berbagai upaya yang dilakukan juga termasuk berkolaborasi lintas sektor dengan dunia usaha, sektor industri, dan pendidikan.

Tren ketenagakerjaan

Di satu sisi, Ida mengatakan tren ketenagakerjaan terus bergerak ke arah produktivitas hijau, termasuk di Indonesia.

"Tren ketenagakerjaan pada saat ini dan di masa depan terus bergerak ke arah integrasi konsep ini ke dalam berbagai sektor untuk menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata ida.

Baca juga: Peneliti ITB: Teknologi Co-Processing Jadi Solusi Hijau Industri Semen Indonesia

Upaya untuk peralihan ke pekerjaan hijau seharusnya perlu didukung, tidak hanya oleh dunia usaha, tapi juga dari pekerja.

Ida mencontohkan, Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO) mulai memprakarsai program pekerjaan hijau sebagai bentuk dukungan pembangunan berkelanjutan.

Implementasi produktivitas hijau juga sudah dilakukan di Indonesia, termasuk memasukkan aspek pembangunan berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Ida bertutur, kebijakan penciptaan ekonomi hijau dan produktivitas hijau menjadi semakin penting ketika Indonesia menyambut masa bonus demografi.

"Karena, bonus demografi ini bisa menjadi peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," papar Ida.

Baca juga: 3 Inisiasi Kemenhub untuk Dorong Transportasi Hijau

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Pemerintah
Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Polusi Udara dan Krisis Kesehatan Jadi Alasan Mendesaknya BBM Rendah Sulfur

Pemerintah
Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Berpotensi Tingkatkan Bisnis Lokal

Pemerintah
Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Survei CBRE: “Green Building” Dipandang Makin Penting Bagi Perusahaan

Pemerintah
McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Pemerintah
Ekowisata Satwa Liar Bisa Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Ekowisata Satwa Liar Bisa Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

LSM/Figur
Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau