Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Atap Dingin Jadi Cara Jaga Kota Tetap Sejuk

Kompas.com - 16/08/2024, 17:52 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan atap dingin yang biasanya berwarna terang seperti putih atau menutupi atap dengan lapisan yang memantulkan cahaya adalah cara terbaik untuk mengurangi suhu udara yang panas.

Atap dingin ini akan menurunkan suhu udara rata-rata di kota saat cuaca panas lebih dari yang dilakukan atap hijau atau menambahkan lebih banyak pohon di permukaan tanah.

Hasil ini didapat setelah Oscar Brousse di University College London bersama rekan-rekannya menjalankan simulasi iklim.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Tumbuhan Tumbuh Pesat di Antartika

Seperti dikutip dari New Scientist, Jumat (16/8/2024) dalam simulasi tersebut tim peneliti melihat bagaimana suhu London selama dua hari terpanas di musim panas tahun 2018 akan berubah jika kota menggunakan berbagai tindakan pendinginan mulai dari atap dingin, AC, serta panel surya yang memiliki efek pendinginan.

Sebagai informasi, suhu pada musim panas itu mencapai puncaknya pada 35,6 derajat Celcius.

Tim peneliti menemukan penggunaan atap dingin mengungguli semua intervensi lainnya, menurunkan suhu luar ruangan rata-rata di kota selama periode dua hari sebesar 1,2 derajat Celcius dan sebanyak 2 derajat Celcius di lokasi tertentu.

Sebagai perbandingan, tutupan pohon tambahan hanya menahan suhu udara sekitar 0,3°C, sementara panel surya menurunkan suhu hingga 0,5°C.

Studi tersebut juga menemukan bahwa penggunaan AC secara luas dapat menjaga suhu internal tetap dingin, tetapi akan meningkatkan suhu udara luar hingga 1°C di beberapa bagian pusat kota London.

Meskipun studi tersebut hanya menggunakan data dua hari untuk simulasi, Brousse mengatakan hal itu secara umum sejalan dengan penelitian serupa lainnya.

Adaptasi Iklim Berbiaya Rendah

Lebih lanjut, menurut Brousse, memasang lapisan reflektif atau mencerahkan permukaan atap di seluruh kota akan menjadi adaptasi iklim yang relatif mudah dan berbiaya rendah.

Baca juga: Perubahan Iklim Timbulkan Berbagai Dampak Kesehatan Manusia

"Saya pikir ini merupakan intervensi yang paling mudah diterapkan dan hampir tidak ada alasan untuk tidak mulai melakukannya secara luas," katanya.

Sebuah laporan tahun 2023 oleh Greater London Authority menyatakan bahwa atap dingin dapat menjadi fokus kebijakan yang semakin meningkat bagi pejabat kota karena suhu musim panas meningkat akibat perubahan iklim.

"Atap reflektif kemungkinan akan menjadi komponen utama dari strategi adaptasi iklim," tambah Brousse.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau