Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiatif "Gnextion" GIAS Group, Dorong SDG lewat Peningkatan Keterampilan Aplikator Bangunan

Kompas.com - 16/08/2024, 12:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sejak diluncurkan tahun 2021, komunitas pekerja bangunan terbesar di Indonesia, Gnetion, telah berkembang pesat dengan lebih dari 3.500 member aplikator yang tersebar di seluruh tanah air.

Komunitas ini berperan aktif dalam berbagai proyek pembangunan, baik yang melibatkan instansi pemerintah maupun sektor swasta.

Sebagai inisiator komunitas Gnetion, PT Global Indonesia Asia Sejahtera (GIAS Group) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “Gnextion: The Next Level of Gnetion” sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi tinggi para aplikator.

Managing Director GIAS Group, Ernest (15/8/2024) menegaskan, melalui program-programnya, Gnetion menunjukkan komitmen tidak hanya untuk meningkatkan standar dan kualitas pekerja bangunan tetapi juga untuk mendukung tujuan-tujuan global yang lebih luas.

Inisiatif seperti ini, ungkap Ernest, penting dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh masyarakat. “Komunitas Gnetion merupakan wujud komitmen GIAS Group dalam memberdayakan aplikator di seluruh Indonesia," tegas Ernest.

Dia menyampaikan, inisiatif Gnetion ini tidak hanya berfokus pada penghargaan dan peningkatan kapasitas aplikator, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Peluncuran Gnetion juga menawarkan tambahan ilmu dan keterampilan bagi aplikator sejalan dengan upaya meningkatkan pendidikan dan pelatihan di sektor konstruksi. Pendidikan berkualitas dinilai penting dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja dan mendorong inovasi dalam industri.

"Program ini mendukung penciptaan pekerjaan layak dan pengembangan ekonomi dengan memberikan peluang penghasilan tambahan dan keterampilan kepada aplikator. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.

Rangkaian kegiatan "Gnextion"

“Gnextion: The Next Level of Gnetion” berlangsung selama tiga hari, dari Rabu (7/8/2024) hingga Jumat (9/8/2024) dengan kegiatan diadakan di tiga lokasi berbeda setiap harinya.

Dalam acara tersebut, terdapat dua program utama yang dilaksanakan. Program pertama adalah Program Apresiasi Aplikator Top 15, yang memberikan penghargaan kepada aplikator terbaik yang telah menunjukkan kinerja unggul.

Program kedua adalah peluncuran Gnetion Pro, level tertinggi dalam komunitas Gnetion. Aplikator yang mencapai level ini tidak hanya akan menjadi brand ambassador produk GNET dan komunitas Gnetion, tetapi juga memiliki kesempatan memperoleh tambahan ilmu, keterampilan, dan penghasilan.

Marketing GIAS Group, Marjohan mengungkapkan kegiatan Gnextion menjadi wujud penghargaan GIAS Group secara nyata atas loyalitas tinggi para aplikator Gnetion.

"Kami sadar bahwa untuk bermitra dengan rekan aplikator merupakan sebuah langkah strategis perusahaan untuk semakin maju dan merealisasikan visinya membangun industri bahan bangunan dan konstruksi Indonesia yang lebih baik,” tambah Marjohan.

Selain melakukan kunjungan ke kantor pusat (7/8/2024), aplikator berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik BLKP Group, sister company dari GIAS Group yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten (8/8/2024).

Baca juga: Diundang Presiden Jokowi ke IKN, Prof Zudan Arif Fakrulloh: Futuristik, Modern, dan Cerminkan Konsep Pembangunan Hijau

Aplikator mempelajari proses produksi baja ringan seperti floordeck, hollow, truss dan langsung mempraktikkannya dalam sesi konstruksi dipimpin Tim Engineering BLKP Group.

Pada hari Jumat (9/8/2024) aplikator berkesempatan mengunjungi pameran material dan bahan bangunan IndoBuildTech Expo yang berlokasi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.

Di sini, aplikator diajak melihat berbagai macam material dan belajar terkait cara-cara pengaplikasiannya. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan skill para aplikator agar dapat semakin andal dalam menggunakan material bahan bangunan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
Pemerintah
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Pemerintah
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
LSM/Figur
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
Pemerintah
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Pemerintah
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter 'Water Mist'
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter "Water Mist"
Pemerintah
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Pemerintah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Swasta
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Pemerintah
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Swasta
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Pemerintah
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Pemerintah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Pemerintah
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau