KOMPAS.com - Sebuah laporan yang disusun oleh tim ilmuwan lingkungan mengungkapkan jika setiap orang di dunia menerapkan planetary health diet EAT-Lancet maka emisi gas rumah kaca global yang dihasilkan dari makanan bisa turun.
Planetary health diet EAT-Lancet adalah pola makan yang dikembangkan oleh komisi EAT-Lancet pada tahun 2019.
Pola makan ini dirancang untuk menciptakan paradigma global di mana produksi makanan dapat memenuhi permintaan 10 miliar orang pada tahun 2050 untuk mengurangi kematian akibat kelaparan dan pola makan yang buruk serta untuk mencegah runtuhnya alam.
Pola makan ini mirip dengan pola makan vegetarian, tetapi memperbolehkan konsumsi produk susu dan protein hewani dalam jumlah sedikit seperti ikan, telur, dan daging.
Baca juga: KLHK: Hutan Tanaman Industri Disiapkan sebagai Pengurang Emisi Karbon
Tim peneliti sendiri mencatat negara-negara barat merupakan pemakan daging terbesar.
Mengurangi emisi
Dalam studi ini, seperti dikutip dari Phys, Jumat (16/8/2024) tim ilmuwan tersebut menganalisis distribusi emisi yang terkait dengan 140 produk makanan yang dikonsumsi di 139 negara.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan lemak hewani dan lemak trans dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung.
Tapi selain itu, peternakan tempat hewan berada menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca daripada berkebun sayur.
Untuk menyiasatinya para peneliti dan pemerhati lingkungan telah menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi lebih sedikit daging dan menambah porsi sayuran.
Peneliti dalam studi baru kemudian mengukur manfaat yang akan diterima planet ini jika setiap orang melakukan saran tersebut.
Peneliti juga melihat perbedaan yang ada antara kebiasaan konsumsi antarnegara dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prospek emisi makanan global.
Baca juga: Strategi Perusahaan Tambang Kurangi Emisi Karbon, Audit hingga Teknologi
Lalu bagaimana hasilnya?
Analisis peneliti menemukan bahwa 56,9 persen dari populasi global terlibat dalam konsumsi berlebihan, di mana daging dan susu merupakan bagian terbesar dari pola makan mereka.
Peneliti mencatat pula, bila semua orang yang punya pola makan berlebihan ini beralih ke planetary health diet EAT-Lancet, emisi gas rumah kaca global yang terkait dengan produksi makanan dapat dikurangi hingga 17 persen.
Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change.
sumber https://phys.org/news/2024-08-planetary-health-diet-emissions-environmental.html
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya