Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliaran Orang di Dunia Konsumsi Mikronutrien dalam Jumlah Tak Memadai

Kompas.com - 30/08/2024, 20:49 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Studi baru mengungkapkan lebih dari separuh populasi global mengonsumsi zat gizi mikro atau mikronutrien yang tidak memadai.

Padahal mikronutrien seperti kalsium, zat besi, dan vitamin C serta E itu penting bagi kesehatan.

Studi ini merupakan penelitian pertama yang memberi estimasi global tentang konsumsi tidak memadai dari 15 zat gizi mikro yang penting bagi kesehatan manusia.

Seperti dikutip dari Medicalxpress, Jumat (30/8/2024) kekurangan mikronutrien adalah salah satu bentuk malnutrisi yang paling umum di dunia.

Setiap kekurangan mikronutrien ini membawa konsekuensi kesehatan tersendiri, mulai dari hasil kehamilan yang buruk, kebutaan, hingga peningkatan kerentanan terhadap penyakit menular.

Baca juga: Indonesia Hadapi Beban 3 Lapis Malnutrisi, Pengaruhi Tumbuh Kembang

Penelitian sebelumnya telah memperkirakan jumlah mikronutrien yang tersedia dan dikonsumsi oleh orang-orang.

Nah, studi baru ini mengevaluasi apakah asupan tersebut memenuhi persyaratan yang direkomendasikan untuk kesehatan manusia serta melihat kekurangan yang secara khusus dihadapi oleh pria dan wanita di sepanjang rentang hidup mereka.

"Studi kami merupakan langkah maju yang bear. Bukan hanya merupakan studi pertama yang memperkirakan asupan mikronutrien yang tidak memadai untuk 34 kelompok usia dan jenis kelamin di hampir setiap negara, tetapi juga karena studi ini membuat metode dan hasil ini mudah diakses oleh para peneliti dan praktisi," kata Chris Free, penulis utama studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, UC Santa Barbara (UCSB).

Para peneliti menggunakan data dari Global Dietary Database, Bank Dunia, dan survei ingatan tentang makanan di 31 negara untuk membandingkan kebutuhan nutrisi dengan asupan nutrisi di antara populasi di 185 negara.

Peneliti kemudian Mereka membagi populasi menjadi pria dan wanita yang termasuk dalam 17 kelompok usia: nol hingga 80 dalam rentang waktu lima tahun, serta kelompok usia 80+.

Penilaian tersebut lantas mengkaji lima belas vitamin dan mineral, termasuk di antaranya kalsium, yodium, zat besi, riboflavin, folat, seng, magnesium, selenium, tiamin, niasin, dan vitamin A, B6, B12, C, dan E.

Baca juga: 1 dari 3 Anak Kurang Zat Besi, Perlu Kerjasama Perbaiki Gizi

Kekurangan mikronutrien

Penelitian tersebut menemukan kekurangan asupan yang signifikan untuk hampir semua zat gizi mikro yang dievaluasi.

Asupan yang tidak memadai terutama lazim terjadi pada yodium (68 persen dari populasi global), vitamin E (67 persen), kalsium (66 persen), dan zat besi (65 persen).

Lebih dari separuh orang mengonsumsi riboflavin, folat, dan vitamin C dan B6 dalam kadar yang tidak memadai juga.

Asupan niasin paling mendekati cukup, dengan 22 persen dari populasi global mengonsumsi kadar yang tidak memadai, diikuti oleh tiamin (30 persen) dan selenium (37 persen).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs
Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs
Pemerintah
Tiga Lembaga Filantropi Gelar Kampanye Kesehatan Mental Remaja lewat Kompetisi Film
Tiga Lembaga Filantropi Gelar Kampanye Kesehatan Mental Remaja lewat Kompetisi Film
LSM/Figur
Ibadah Haji Bisa Lebih Ramah Lingkungan, BPKH Luncurkan Panduannya
Ibadah Haji Bisa Lebih Ramah Lingkungan, BPKH Luncurkan Panduannya
Swasta
Kemenhut Sebut 192.582 Masyarakat Mendapat Manfaat Perhutanan Sosial
Kemenhut Sebut 192.582 Masyarakat Mendapat Manfaat Perhutanan Sosial
Pemerintah
Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?
Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?
LSM/Figur
5 Tuntutan Masyarakat Sipil untuk DEN Demi Transisi Energi Berkeadilan
5 Tuntutan Masyarakat Sipil untuk DEN Demi Transisi Energi Berkeadilan
LSM/Figur
Publik Global Dukung Pajak Karbon, Apalagi jika Atasi Ketimpangan
Publik Global Dukung Pajak Karbon, Apalagi jika Atasi Ketimpangan
LSM/Figur
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
SIG Perbesar Kapasitas PLTS untuk Perkat Dekarbonisasi
BUMN
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Kepala TN Gunung Rinjani: Pendakian Harus Utamakan Keselamatan
Pemerintah
Coldplay Rilis 'EcoRecords' Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Coldplay Rilis "EcoRecords" Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang
Swasta
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
Jawaban Panjang AI Butuh Energi 50 Kali Lebih Banyak, Pengguna Perlu Bijak Bertanya
LSM/Figur
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Risiko Bisnis Kian Kompleks di Tengah Krisis yang Saling Terhubung, Bagaimana Cara agar Bisa Bertahan?
Swasta
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
19 Kecamatan di Muara Enim Dinyatakan Rawan Karhutla
Pemerintah
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
BRIN: Kerusakan Terumbu Karang Bikin Kita Krisis Seafood
Pemerintah
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
Riset: Misinformasi Iklim Disebarkan Elit, Korporasi, dan Orang Pintar
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau