Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 dari 3 Anak Kurang Zat Besi, Perlu Kerjasama Perbaiki Gizi

Kompas.com - 01/02/2024, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbaikan gizi anak untuk menciptakan generasi maju Indonesia pada masa depan perlu terus mendapatkan dukungan berbagai pihak. Pemenuhan nutrisi perlu dilakukan agar ibu terutama anak bisa tumbuh maksimal.

VP General Secretary Sarihusada Vera Galuh Sugijanto menjelaskan, masalah anemia dan stunting masih menjadi momok yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini pada akhirnya akan menghambat generasi maju Indonesia.

"Kalau kita berbicara mengenai kualitas anak-anak Indonesia ke depan, maka masalah anemia dan stunting ini akan mempengaruhi kemampuan kognitif mereka di jangka depan," kata Vera, di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Dia menyinggung data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menyebutkan 1 dari 3 anak masih anemia dan kekurangan zat besi.

Baca juga: Antara Protein Hewani dan Nabati, Mana Lebih Unggul Cegah Stunting?

Sementara Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) juga menunjukkan angka stunting Indonesia masih di atas 21 persen atau di atas batas WHO.

Kondisi ini membuat sejumlah inovasi diperlukan guna dapat menyediakan asupan pemenuhan nutrisi bagi ibu dan anak, serta membentuk berbagai program untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Karena kami ingin mengedepankan produk yang sejalan dengan pola makan, pola asuh, edukasi dan juga akses air bersih dan sanitasi," katanya.

Oleh karena itu, Vera mengungkapkan, research and innovation center juga sangat perlu guna mendukung produk berstandar internasional, dan memenuhi nutrisi anak.

Salah satu produk yang populer diberikan kepada anak-anak adalah susu formula. Khusus untuk anak usia satu tahun ke atas, haruslah mengandung kombinasi zat besi dan juga vitamin C atau Iron C.

"Dua zat ini secara kombinasi itu memberikan pembuktian bahwa penyerapan nutrisinya jauh lebih baik," jelasnya.

Dia melanjutkan, riset dan inovasi yang dilakukan itu merupakan komitmen Sarihusada mendukung perbaikan gizi buat anak-anak masa depan.

Meski demikian, dukungan perbaikan gizi tetap membutuhkan kontribusi pemerintah, akademisi, universitas, komunitas dan orang tua untuk bisa mengedepankan edukasi pentingnya asupan gizi yang seimbang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Pemerintah
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
LSM/Figur
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
LSM/Figur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
LSM/Figur
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Pemerintah
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau