Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hadapi Beban 3 Lapis Malnutrisi, Pengaruhi Tumbuh Kembang

Kompas.com - 30/07/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) Nina Sardjunani mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi beban tiga lapis malnutrisi.

Nina mengatakan, kondisi malnutrisi tidak sekadar urusan berat badan, melainkan mencakup tumbuh kembang manusia.

Hal tersebut disampaikan Nina dalam webinar bertajuk The Urgency of Investing in Children during Prabowo Presidency di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Baca juga: WVI Luncurkan Kampanye ENOUGH, Atasi Malnutrisi Anak

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 ada terdapat 21,5 persen balita yang mengalami stunting, 8,5 persen balita mengalami wasting, ada 4,2 persen balita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Sementara itu, 23,4 persen orang dewasa mengalami obesitas dan 27,7 persen ibu hamil mengalami anemia.

"Itu tidak hanya yang berurusan dengan berat badan. Apakah itu berlebih atau kurang, wasting atau obesitas, atau bahkan tinggi badan berdasarkan umur yang tidak bisa kita capai, yaitu masalah stunting. Nah yang agak mengerikan sebenarnya ke depan itu adalah obesitas," kata Nina, sebagaimana dilansir Antara.

Menurut dia, kondisi malnutrisi ini disebabkan karena defisiensi mikronutrisi.

"Hampir sepertiga dari ibu hamil itu mengalami anemia. Kalau anemia itu jalan lurus menuju kematian ketika ibu melahirkan atau pascamelahirkan dan juga dampak lain yang disebabkan karena kekurangan zat gizi besi," ujar Nina.

Baca juga: Guru Besar UGM Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi

Salah satu kebutuhan mikronutrisi yang penting adalah garam beryodium dan zat besi.

Jika asupan zat besi tidak cukup, imbas yang bisa langsung dirasakan adalah lemas dan pusing.

"Jadi bukan sekadar lemah, lesu, ini lebih dari itu. Tidak bisa melakukan apa-apa karena oksigen itu tidak bisa dibawa oleh darah merah untuk memasok pada seluruh organ-organ tubuh dan itu mempengaruhi produktivitas," ucap Nina.

Nina menambahkan, penting juga untuk mengintegrasikan pangan terfortifikasi.

"Pemerintah Indonesia sudah memberlakukan tiga fortifikasi pangan wajib, yakni garam beryodium, tepung terigu dengan zat besi, dan minyak goreng dengan vitamin A," ujar Nina.

Baca juga: Indonesia Punya 3 Beban Malnutrisi, Ini Strategi Pemerintah

Namun persoalannya, keberadaan minyak goreng yang terfortifikasi dengan vitamin A saat ini baru mencapai 30 persen.

Sementara untuk tepung terigu, hampir semua telah terfortifikasi dengan zat besi, zinc, dan vitamin lainnya.

Dia menambahkan garam beryodium tersedia di semua pasar. Namun demikian, tidak semua pedagang di pasar menyarankan kepada pembeli untuk membeli garam beryodium.

Untuk itu, Nina menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang nutrisi sehingga masyarakat bisa memahami pentingnya pemenuhan gizi dalam makanan.

Nina menyampaikan, makanan terfortifikasi hendaknya menjadi bagian dari intervensi pemerintah dalam upaya memenuhi kecukupan gizi masyarakat.

Baca juga: Malnutrisi, Riwayat Panjangnya Tercatat di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau