Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Desentralisasi energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dapat menyediakan akses energi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat terpencil dan sulit dialiri listrik.

Seruan tersebut mengemuka dalam laporan terbaru Badan Energi Terbarukan Internasional atau Irena dalam Decentralised Solar PV, A Gender Perspective.

Dalam laporan tersebut, desentralisasi energi juga membutuhkan peran penting dari perempuan dan inklusifitas gender.

Baca juga: Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pasalnya, perempuan dapat membantu mempercepat adopsi dan implementasi energi terbarukan sekaligus mendorong transformasi sosial ekonomi di tingkat akar rumput.

"Posisi unik perempuan dalam masyarakat mereka berarti bahwa di daerah pedesaan mereka sering kali berperan sebagai pengelola energi utama dalam rumah tangga mereka, yang memberi mereka pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan dinamika lokal," tulis laporan tersebut.

Keterlibatan mereka dapat meningkatkan efektivitas dan jangkauan proyek-proyek ini secara signifikan.

Selain itu, perempuan dapat memfasilitasi kepercayaan dan komunikasi antara pengembang proyek dan masyarakat lokal sekaligus memastikan bahwa solusi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi khusus pengguna.

Baca juga: PBB: Sunat Perempuan Hambat Terwujudnya Kesetaraan Gender

"Partisipasi mereka dapat menghasilkan tingkat penerimaan yang lebih tinggi dan hasil yang lebih berkelanjutan, karena perempuan mahir dalam memobilisasi sumber daya masyarakat dan mendorong tindakan kolektif," bunyi laporan tersebut.

Dilansir dari PV Magazine, laporan dari Irena tersebut menyebutkan kontribusi perempuan dalam tenaga kerja surya global sebesar 40 persen.

Di Afrika, perempuan menduduki 38 persen dari semua posisi pekerjaan di sektor ini.

Posisi kepemimpinan menunjukkan kesenjangan yang lebih besar, di mana perempuan hanya menduduki 18 persen peran manajemen dan 15 persen posisi manajemen senior.

Baca juga: Komitmen Unilever dalam Keadilan Gender dan Disabilitas, Raih Lestari Awards 2024

Tantangan

Irena mengatakan, perempuan yang memasuki sektor off-grid atau yang tidak tersambung transmisi utama menghadapi tantangan serupa seperti on-grid atau transmisi utama.

Beberapa tantangan tersebut sepert faktor sosial, masalah persepsi diri, kurangnya kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, bias pemberi kerja dan pelanggan, kesenjangan gaji, masalah keselamatan dan mobilitas, serta kurangnya fleksibilitas di tempat kerja.

Untuk menjadikan inklusi gender sebagai pilar pengembangan sektor energi yang terdesentralisasi, Irena menyerukan agar gender diarusutamakan dalam semua kebijakan dan program energi.

Selan itu, memastikan akses yang sama terhadap pelatihan, kesempatan kerja, dan kewirausahaan di seluruh spektrum energi.

Baca juga: Masuki Era Digital, Kekerasan Gender Berbasis Online Makin Mengancam

Pembuat kebijakan juga harus memasukkan analisis gender ke dalam tahap perencanaan, desain, dan implementasi program energi.

Laporan tersebut juga menyerukan peluang pengembangan keterampilan khusus bagi perempuan di semua kompetensi yang dibutuhkan.

Selain itu, program pelatihan harus disampaikan dalam format yang dapat diakses oleh perempuan seperti jadwal yang fleksibel, pusat pelatihan lokal, dan modul daring bagi mereka yang berada di daerah terpencil.

Dukungan finansial seperti beasiswa dan tunjangan juga akan sangat penting untuk membantu perempuan mengatasi hambatan partisipasi dan meningkatkan insentif bagi perempuan muda untuk terjun ke sektor tersebut.

Baca juga: 6 Tahun Terakhir, Komnas Perempuan Terima 308 Aduan Kekerasan Berbasis Gender

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau