Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

United Tractors Dorong Keberlanjutan Lewat Lokakarya Jurnalisme Damai

Kompas.com - 28/10/2024, 09:50 WIB
Xena Olivia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UT) mendorong terwujudnya sustainability dengan menyelenggarakan lokakarya dengan tema "Merajut Keberagaman, Menjunjung Kesatuan, dan Menjaga Perdamaian untuk Keberlanjutan".

Acara yang diselenggarakan di Semarang, pekan lalu tersebut mencoba untuk menunjukkan pentingnya peran media dalam membantu mewujudkan keberlanjutan.

Corporate Secretary UT Sara K. Loebis menyampaikan bahwa media memiliki peran krusial dalam memelihara keselarasan di tengah keberagaman.

Baca juga:

"Acara ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara media dan Grup UT, serta mendukung terciptanya pemberitaan yang lebih berimbang dan objektif. Selain itu, kami juga berharap media dapat menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia. Kolaborasi ini penting untuk menjaga transparansi dan mendorong keberlanjutan di berbagai sektor," kata Sara, Selasa (22/10/2024).

Sementara itu narasumber yang dihadirkan adalah mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dan Wartawan Senior Desi Fitriani.

Dalam kesempatan tersebut, Dino memaparkan materinya mengenai persitiwa yang memperlihatkan diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik di dalam dan luar negeri.

Di antaranya adalah perundingan wilayah maritim Indonesia atau United Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

"Seluruh laut yang ada di wilayah antarpulau jadi kedaulatan Indonesia. 30 tahun berjuang untuk itu dan menggalang dukungan dari negara lain. Tanpa satu pun peluru keluar, wilayah nasional kita dua kali lipat," ujar Dino.

"Pelajaran yang bisa diambil, harus bisa berinovasi. Meski tidak ada dalam hukum internasional, meski ditentang. Tetap berinovasi dan gigih memperjuangkan secara damai di forum PBB," lanjut dia.

Sementara itu, Desi Fitriani menjelaskan perspektifnya sebagai jurnalis konflik selama beberapa dekade terakhir.

Ia menceritakan pengalamannya saat liputan ke sejumlah negara, misalnya Gaza, Palestina, Filipina, Aceh, dan Timor Leste.

Baca juga:

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus disiapkan seorang jurnalis saat meliput ke daerah konflik. Di antaranya, mental, pengetahuan, pelajari lokasi, bawa peralatan, dan menjaga komunikasi.

Desi juga turut menekankan bagaimana terkadang penyamaran diperlukan dalam meliput di daerah konflik. Menurutnya, kunci dalam penyamaran adalah kesabaran.

"Misalnya, liputan investigasi soal pungli di pelabuhan. Kan enggak mungkin tungguin ada pungli di depan (secara terang-terangan). Cari warung, nyamar, duduk, biasanya bawa spy cam bisa di jam tangan, kancing baju. Butuh kesabaran," terang dia.

Sebagai informasi, UT adalah distributor alat berat terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1972. Saat ini, UT telah berkembang dan memiliki lima pilar bisnis, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan, industri konstruksi dan energi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur, BKSDA Curigai Racun sebagai Sebab
Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur, BKSDA Curigai Racun sebagai Sebab
Pemerintah
Bappenas Minta Industri Integrasikan SDGs dalam Proses Bisnis, Bukan Cuma CSR
Bappenas Minta Industri Integrasikan SDGs dalam Proses Bisnis, Bukan Cuma CSR
Pemerintah
Tiga Desa di Bali Kini Dipasangi PLTS Berkapasitas hingga 15 kWp
Tiga Desa di Bali Kini Dipasangi PLTS Berkapasitas hingga 15 kWp
LSM/Figur
Bappenas Ingin Kampanye SDGs Jadi Gerakan Nasional seperti Program KB
Bappenas Ingin Kampanye SDGs Jadi Gerakan Nasional seperti Program KB
Pemerintah
Awas, Gelombang Panas Ternyata Bisa Bikin Tubuh Lebih Cepat Tua
Awas, Gelombang Panas Ternyata Bisa Bikin Tubuh Lebih Cepat Tua
Pemerintah
Potensi AI Membantu Keberlanjutan Tak Signifikan, Studi Ungkap
Potensi AI Membantu Keberlanjutan Tak Signifikan, Studi Ungkap
Pemerintah
RI Bakal Tawarkan Perdagangan Karbon Internasional Saat COP30 Brasil
RI Bakal Tawarkan Perdagangan Karbon Internasional Saat COP30 Brasil
Pemerintah
Baterai Raksasa PLTA Cisokan untuk Simpan Listrik Bakal Beroperasi pada 2027
Baterai Raksasa PLTA Cisokan untuk Simpan Listrik Bakal Beroperasi pada 2027
Pemerintah
Terobosan Baru, Limbah Udang Disulap Jadi Teknologi Penangkap Karbon
Terobosan Baru, Limbah Udang Disulap Jadi Teknologi Penangkap Karbon
Pemerintah
Survei Bloomberg Sebut Investor Percaya dengan Masa Depan Investasi ESG
Survei Bloomberg Sebut Investor Percaya dengan Masa Depan Investasi ESG
Pemerintah
Cegah Abrasi, QNET dan Kodim 1611/Badung Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Bali
Cegah Abrasi, QNET dan Kodim 1611/Badung Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Bali
Swasta
Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs
Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs
Pemerintah
Wamen LH: Banyak Janji Pendanaan Iklim dari Negara Maju Tanpa Realisasi
Wamen LH: Banyak Janji Pendanaan Iklim dari Negara Maju Tanpa Realisasi
Pemerintah
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur
Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPL Aceh Timur
Pemerintah
Indonesia Baru Capai 18 Persen Target Global SDGs, Perlu Percepatan
Indonesia Baru Capai 18 Persen Target Global SDGs, Perlu Percepatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau