Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Wanita Indonesia Harap Pemerintahan Prabowo Lebih Perhatikan Perempuan

Kompas.com - 28/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian lebih pada persoalan perempuan dan anak.

Giwo menyampaikan, masalah perempuan dan anak adalah isu yang sangat serius dan membutuhkan perhatian yang mendalam.

"Mengabaikan isu ini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan masyarakat secara keseluruhan," ujar Giwo sebagaimana dilansir Antara, Minggu (27/10/2024).

Baca juga: YCAB: Perbedaan Pola Pikir Jadi Tantangan Pemberdayaan Sosial

Salah satu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian serius yakni upaya menekan angka stunting dan angka kematian ibu (AKI) yang masih tinggi.

Beberapa masalah lain yang tak kalah untuk diperhatikan yakni perempuan rentan yang mengalami kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, banyaknya pekerja anak, serta perdagangan manusia yang mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak perempuan.

Selain itu, penyalahgunaan narkoba pada anak, kehamilan di luar nikah, angka putus sekolah yang meningkat, serta kurangnya aksesibilitas terutama pada perempuan pedesaan juga perlu diperhatikan.

Persoalan lainnya yakni teknologi yang belum merata, angka perkawinan anak masih tinggi, perempuan sebagai kepala keluarga, kurangnya pemberdayaan ekonomi dan akses permodalan bagi perempuan.

Di samping itu, kurangnya representasi perempuan dan partisipasi peran perempuan di berbagai sektor masih rendah.

Baca juga: Peraturan Teknis Pemberdayaan Perempuan Ditarget Rampung Tahun Depan

Perempuan kurang terwakili dalam posisi kepemimpinan dan tingginya budaya patriarki ditandai dengan masih tingginya Indeks Ketimpangan Gender di Indonesia jika dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Bahkan, perempuan yang berprestasi di bidang tertentu sering kali tidak mendapatkan pengakuan yang setara.

Di satu sisi, Giwo mendorong keterlibatan perempuan yang tepat dan berpengalaman untuk berada di sektor kebijakan atau sektor strategis.

Pasalnya, meningkatkan peran serta organisasi perempuan seringkali menjadi jembatan emas komunikasi dengan masyarakat langsung.

"Termasuk juga mengajak semua pihak, organisasi perempuan dan ormas (organisasi maysarakat lainnya) lainnya untuk bersama-sama saling mendukung program-program pemerintah," ucap Giwo.

Baca juga: Berbagai Program Pemberdayaan Astra Bakal Dibeberkan dalam Lestari Summit 2024

Program-program yang dimaksud khususnya yang dapat meningkatkan kualitas hidup anak dan perempuan, menciptakan lingkungan yang aman, serta memastikan akses yang lebih baik dan merata terhadap pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Giwo menambahkan, jika para perempuannya maju, maka bangsa pun ikut maju.

"Sinergi dan kolaborasi, dukungan yang cepat dan tepat dari pemerintah akan sangat berpengaruh bagi masa depan perempuan dan anak anak bangsa," jelas Giwo.

Selain itu, dia berharap amanah yang diemban oleh Presiden Prabowo tersebut dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, penuh integritas dan komitmen.

Dia juga berharap kebijakan yang diambil membawa pengaruh positif pada masyarakat.

Baca juga: ADAedu Dorong Pemberdayaan Melalui Transformasi Pendidikan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Peralihan Musim, BMKG Prediksi Hujan Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
14 Perusahaan Bertanggung Jawab Atas Sepertiga Pemanasan Global
Pemerintah
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Reklamasi Pasca-Tambang Hanya Simbolis, Menteri LH Soroti Hilangnya Biodiversitas
Pemerintah
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
Perubahan Iklim, Makluk Laut yang Tak Kasat Mata Pun Terancam
LSM/Figur
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
UE Patok Target Limbah Pangan dan Skema Baru Daur Ulang Tekstil
Pemerintah
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Aksi Iklim Sederhana dan Berbiaya Rendah Bisa Selamatkan 725.000 Jiwa per Tahun
Pemerintah
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter 'Water Mist'
Tekan Polusi Udara di Jakarta, DLH Semprotkan 4.000 Liter "Water Mist"
Pemerintah
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Menteri LH: Stop Slogan Sampah Berkah, Itu Masalah Besar yang Harus Diselesaikan
Pemerintah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Metana Jadi Berkah, Kisah Suami Istri Balikpapan Hidup dari Sampah
Swasta
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19
Pemerintah
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Survei Tunjukkan Pembeli Korporat akan Pilih Pemasok Berkelanjutan
Swasta
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Ditunjuk Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Akui Belum Ada Pesan Khusus Presiden
Pemerintah
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Gantikan Sulaiman Umar, Rohmat Marzuki Resmi Jabat Wakil Menteri Kehutanan
Pemerintah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Stop Lagi Ekspor Benih Lobster, Indonesia Tak Mau Jadi Pemasok Murah
Pemerintah
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau