KOMPAS.com - Asosiasi sepak bola nasional Eropa UEFA menerbitkan laporan keberlanjutan baru setelah ajang EURO 2024.
Dalam laporannya, UEFA mengklaim bahwa kompetisi tersebut menghasilkan emisi 21 persen lebih sedikit dari perkiraan awal.
UEFA EURO 2024 sendiri telah disaksikan lebih dari 2,67 juta penggemar bola secara langsung dan 5.4 miliar penonton menyaksikan acara tersebut di televisi.
Mengutip Edie, Kamis (7/11/2024) dalam laporan ESG barunya, UEFA telah menyatakan bahwa peningkatan ambisi dan akuntabilitas keberlanjutan telah mendorong asosiasi untuk mendorong nilai-nilai ESG yang penting dalam acara mereka.
Baca juga:
UEFA sendiri menginvestasikan 29,6 juta euro dalam inisiatif keberlanjutan di acara olahraga besar seperti EURO 2024.
Asosiasi kemudian juga membuat 150 ukuran kinerja yang mendapat dukungan dari 17 manajer serta lebih dari 500 sukarelawan.
Pada akhirnya, 50 tindakan lingkungan terpadu dilaksanakan yang mampu mengurangi jejak karbon EURO 2024.
Area fokus utama adalah efisiensi energi dan pengelolaan limbah di tempat penyelenggaraan, serta meminimalkan dampak perjalanan penggemar dan tim.
Investasi itu pun mampu mengurangi jejak karbon EURO 2024 yang berlangsung di Jerman sebesar 21 persen, lebih besar daripada perkiraan awal.
Acara tersebut juga dapat mengurangi limbah sebesar 36 persen dibandingkan dengan EURO 2016.
Keberhasilan ini akhirnya membawa EURO 2024 menerima peringkat tertinggi dalam proses verifikasi eksternal untuk kinerja keberlanjutan.
Lebih lanjut dana iklim senilai 7 juta euro juga terkumpul untuk mendukung 272 proyek infrastruktur berkelanjutan untuk klub-klub kecil dan asosiasi olahraga di seluruh Jerman.
Baca juga:
Pada akhirnya, UEFA mengklaim inisiatif berkelanjutan mereka telah menyebabkan 81 persen pemegang tiket pertandingan menggunakan transportasi umum gratis ke dan dari pertandingan.
Selain itu juga terdapat pengurangan 75 persen penerbangan Asosiasi Nasional yang Berpartisipasi dibandingkan dengan pertandingan 2016.
Lantas, 4,8 juta minuman disajikan dalam gelas yang dapat digunakan kembali untuk menghindari plastik sekali pakai.
Investasi tersebut juga memungkinkan UEFA untuk membuat perubahan sosial di Jerman, seperti menyediakan layanan stadion yang ditingkatkan yang memungkinkan lebih dari 10.000 penggemar penyandang disabilitas menghadiri acara serta menyediakan 387.000 tiket dengan harga diskon 30 euro.
Kerangka kerja ESG yang sama sekarang sedang diterapkan pada turnamen UEFA Women’s EURO 2025 di Swiss dan semua final kompetisi UEFA.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya