Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Solusi Berbasis Alam Jadi Cara Dukung Manajemen Air

Kompas.com - 07/11/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Solusi berbasis alam dapat menjadi salah satu cara melakukan manajemen air termasuk dengan menanam beragam vegetasi yang mampu menahan dan menyerap air.

Hal tersebut disampaikan pakar hidrologi dan lingkungan hidup Universitas Wageningen Profesor Martine van der Ploeg dalam diskusi daring yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (6/11/2024).

Van der Ploeg mengatakan, solusi berbasis alam dapat ditempuh sebagai salah satu cara melakukan manajemen air termasuk menghadapi potensi bencana hidrometerologi seperti banjir.

Baca juga: Ini Komitmen Indonesia Kelola Sumber Daya Air di Forum Unesco

"Salah satu contoh solusi berbasis alam adalah menanam beragam varietas vegetasi dengan akar yang berbeda," katanya, sebagaimana dilansir Antara.

Dengan demikian maka aliran air akan menghadapi sejumlah lapisan dari bagian dalam sampai ke bagian air yang lebih dangkal karena jenis akar yang berbeda.

Dalam kesempatan itu, Van der Ploeg juga menjelaskan manajemen air membutuhkan kolaborasi ke depan.

Kolaborasi rersebut melibatkan model hidrologi yang dibuat oleh peneliti dengan pembuat kebijakan.

Van der Ploeg berujar, hal tersebut diperlukan untuk mendapatkan gambaran lebih menyeluruh terkait implementasi secara garis besar.

Terutama karena model hidrologi membutuhkan penyesuaian kondisi wilayah implementasi, dengan satu satu model tidak dapat langsung terimplementasi di wilayah lain.

Apalagi ditambah keberadaan faktor lain seperti perubahan iklim.

Kolaborasi dibutuhkan juga karena manajemen air yang akan diwujudkan lewat permodelan itu akan berdampak kepada masyarakat.

"Ada juga pertanyaan terkait jenis informasi yang dibutuhkan untuk dapat menggambarkan apa yang dapat kita lakukan dengan permodelan dan efeknya terhadap masyarakat serta pendidikan dan adaptasi," paparnya.

Baca juga: Mengalirkan Harapan Energi Bersih Berkelanjutan pada Ratusan PLTA di Negeri Kaya Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau