Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Bakal Jajaki Perdagangan Karbon dalam KTT Iklim COP29

Kompas.com - 30/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Indonesia akan melakukan penjajakan dengan beberapa negara potensial untuk kerja sama skema perdagangan karbon seperti yang tertuang di Artikel 6 di Perjanjian Paris.

Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq usai rapat persiapan KTT Iklim COP29 di Jakarta, Selasa (29/20/2024).

Dia menuturkan, delegasi Indonesia dalam COP29 akan mengusung isu capaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan implementasi Artikel 6 dari Perjanjian Paris yang mengatur model pembiayaan iklim.

Termasuk di dalamnya Pasal 6.2 terkait kerangka kerja sama internasional untuk skema perdagangan karbon antarnegara.

Baca juga: Menuju Berkelanjtan, Industri Perlu Audit Pemantauan Karbon

Hanif mengatakan capaian dari target pengurangan emisi Indonesia yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) akan menjadi dasar dari kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk adanya rencana kerja sama dengan Jepang untuk implementasi Pasal 6.2 tersebut.

"NDC akan dihitung mulai dari 2021. Salah satunya join dengan Jepang untuk merealisasikan Paris Agreement Artikel 6.2," jelasnya, sebagaimana dilansir Antara.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) itu masih enggan membocorkan lebih lanjut terkait rencana kerja sama itu.

Ia mengatakan, rincian dari implementasi tersebut akan diumumkan oleh Utusan Khusus untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Konsentrasi Karbon Dioksida Melonjak 151 Persen Dibanding Era Praindustri

Dalam kesempatan itu, Hashim mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon.

Hal itu mengingat Indonesia sudah berhasil melakukan penurunan 577 juta ton karbon dioksida ekuivalen pada 2018-2020.

Dia menambahkan, terdapat juga potensi dari penurunan periode 2021-2023 yang diperkirakan mencapai 600 juta tonton karbon dioksida ekuivalen.

"Ini nanti akan ditawarkan oleh Pak Menteri kepada dunia internasional. Ini kontribusi kita dan nilainya lumayan 10 dollar AS, minimal 10 dollar AS per ton. Ini yang saya sampaikan potensi penerimaan negara tambahan di luar APBN itu kurang lebih Rp190 triliun," ujar Hashim.

Baca juga: PBB: Negara Dunia Perlu Segera Perbarui Komitmen Pengurangan Karbon

Hashim sendiri ditunjuk menjadi ketua delegasi Indonesia dalam COP29 di Baku, Azerbaijan pada November 2024 mendatang.

"Saya telah ditunjuk oleh Bapak Presiden sebagai utusan khusus beliau, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia pada Konferensi COP29 ini," kata Hashim.

Hashim mengatakan, para delegasi akan mematangkan diplomasi yang diusung oleh Indonesia untuk memastikan tujuan-tujuan yang ditargetkan nanti akan tercapai.

"Saya kira semakin matang, semakin kita bikin masak-masak ya dan saya optimistis tujuan dari Pemerintah Indonesia akan tercapai," tutur Hashim.

Baca juga: UNEP: Emisi Karbon Naik Lebih Cepat di Tahun 2023

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
LSM/Figur
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pemerintah
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
Swasta
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Swasta
Peluang 'Green Jobs' di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Peluang "Green Jobs" di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
LSM/Figur
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
Pemerintah
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
BUMN
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
LSM/Figur
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
LSM/Figur
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
Pemerintah
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Pemerintah
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Swasta
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Swasta
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
Pemerintah
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau